Malang, SERU.co.id – GP (12), warga Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, kini juga turut menjadi korban dugaan perundungan di lingkungan pondok pesantren (Ponpes), seperti yang tengah marak akhir-akhir ini di Kabupaten Malang. Anak Kelas 7 SMP yang mondok di Ponpes AYS- Syadszili, Jalan Raya Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang tersebut harus mengalami luka yang cukup serius di bagian mulutnya.
Korban, GP mengaku, awalnya itu hanya bercanda dengan rekan-rekannya satu pondok saat kegiatan tadarus berlangsung. Dirinya menyebut, teman-temannya mengejeknya saat dirinya membaca Al-Quran terbata-bata. Tanpa dengan perasaan bercanda dirinya membalas dengan jari yang membentuk lambang saranghae (lambang love dari Korea Selatan), kepada terduga pelaku (F), saat giliran membaca.
“Awalnya diledek hafalannya nggak lancar. Yang meledek teman2 (bukan yang mukul). Iya (korban membalas) ngeledek. Terus dia nggak terima,” seru GP, saat dikonfirmasi ke kediamannya.
Menurut remaja tersebut, ada salah satu temannya yang tak suka padanya berusaha memanas-manasi, terduga pelaku untuk membalas korban dengan pukulan.
“Terus ada yang manas-manasi ‘Itu anaknya udah ada di dalam kamar. Mumpung gak ada ketua kamarnya, habiskan’,” terangnya.
Tanpa basa-basi terduga pelaku langsung memukul korban berulang-ulang kali. Hingga korban mengalami luka yang cukup serius dibagian mulut, yang mengakibatkan ke-3 gigi depan atasnya lepas dari gusi.
“Terus datang, (kepala) dipukul pake tangan kosong, ditendang bagian paha dan pinggul bagian kanan. terus (bagian mulut) langsung ditungkak (diinjak pake tumit),” ulasnya dengan menunjukkan bagian-bagian tubuhnya yang mendapatkan kekerasan.