Kejari Batu Pecahkan Rekor Muri Nembang Macapat 96 Jam Nonstop

kejari batu
MOCOPAT: Kajari Batu bersama Perwakilan MURI Semarang, Pemkot Batu dan pegiat tembang Macapat. (ist).

Batu, SERU.co.id – Acara Nembang Macapat 96 Jam Nonstop yang diselenggarakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Batu untuk memperoleh rekor MURI akhirnya selesai dengan sukses. Kegiatan tersebut ditutup dengan serah penerimaan anugerah Rekor MURI yang digelar pada Sabtu (17/12/2022) sore di gedung rakyat Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) Batu Agus Rujito SH MH melalui Kasi Intelejen Edi Sutomo mengatakan, kegiatan bernuansa budaya itu diselenggarakan dalam Rangka Hari Anti Korupsi Sedunia. Kejari Batu memiliki  program praja satu (program jaksa sahabat Kota Batu) yakni Jaksa Peduli Seni dan Budaya yang berkalaborasi dengan Pemkot Batu. Bersama Dinas Pariwisata Kota Batu, Dinas Pendidikan Kota Batu dan Asosiasi Kepala Desa dan Lurah Kota Batu serta Penggiat Macapat Kota Batu, akhirnya dinyatakan berhasil memecahkan Rekor MURI Nembang Macapat yang berdurasi 96 Jam Nonstop.

Bacaan Lainnya

“Macapat juga merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan hukum melalui seni Budaya Macapat dan melalui Macapat juga diharapkan masyarakat dapat mengenali hukum dan menjauhi hukuman,” serunya.

Edi, sapaan akrabnya menjelaskan, piagam rekor MURI diserahkan oleh perwakilan dari MURI Semarang Sri Widayati, masing-masing  kepada Kepala Kejaksaan Negeri Batu, Pemkot Batu dan Asosiasi Kepala Desa dan Lurah Kota Batu serta Penggiat Macopat Kota Batu.

Rekor MURI yang diserahkan oleh Perwakilan Semarang tersebut, bukan hanya tercatat di tingkat Indonesia namun juga tercatat di tingkat dunia. Nembang Macapat yang berdurasi 96 Jam, dimulai pada tanggal 13 s/d 17 Desember 2022, berakhir pada Jam 16.58 WIB.

“Pagelaran macapat nonstop 96 jam selain untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional, juga merupakan bentuk bahwa Kejari Batu memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap nilai-nilai budaya leluhur dan sekaligus agar ke depan ada generasi muda yang masih dan mampu meneruskan kelestarian budaya macopat,” ungkapnya.

Dengan gelaran ini diharapkan generasi muda, termasuk pelajar melestarikan warisan budaya bangsa salah satunya seni tembang macapat agar tidak luntur karena mengandung nilai-nilai luhur di setiap bait tembang macopat.

Pos terkait