Pihaknya mengakui, sebelum tampil di grand final ini, keseluruhan finalis merupakan peragawan-peragawati terbaik. Dimana telah mengikuti ajang seleksi di daerah masing-masing.
“Mereka ini yang terbaik. Namun apabila ada daerah yang tidak melangsungkan seleksi, maka mereka hadir dari sekolah-sekolah model terbaik daerahnya,” imbuh Robby.
Sementara Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengapresiasi, pelaksanaan Grand Final Nasional Top Model Indonesia 2022.
Cok Ace mengatakan, event ini telah selaras dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Karena setiap model itu akan membuka wawasan, membuka pengetahuan dan membuka komunikasi dengan para peserta yang berasal dari provinsi lain.
“Momentum ini harus dimanfaatkan oleh para model dengan sebaik-baiknya, karena akan menjadi wadah yang bagus ke depannya. Masalah cantik dan penampilan itu sangat relatif sekali, yang lebih penting adalah ‘inner beauty’ bagaimana mereka bisa menyerap dan memanfaatkan waktu. Untuk mematangkan pikirannya sekaligus memperluas pergaulannya,” tegas Cok Ace.
Lebih lanjut, Panglingsir Puri Ubud ini mengatakan, kegiatan seperti ini sangatlah baik untuk diadakan secara berkelanjutan. Karena akan bagus untuk memupuk kepercayaan diri dari para model, baik itu model anak-anak, remaja maupun dewasa.
“Karena prestasi lain di luar akademik akan menjadi nilai tambah untuk menambah wawasan mereka. Tetapi yang utama haruslah tetap pendidikan menjadi hal yang harus dimiliki, karena itulah modal untuk meraih masa depan yang cemerlang,” pesannya. (rhd)
Baca juga:
- UMM Terapkan Green and Halal Kurban Istikamah 5 Tahun Bebas Sampah Plastik
- DPC PDI-P Kota Malang Sembelih 8 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 3.500 Paket Daging Kurban
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari