Dijelaskan Djoni, mengutip pernyataan rekan-rekan cabor yang mendukungnya, bahwa dirinya dianggap mampu me-manage oraganisasi. Hal itu, diketahui ketika NK cafe yang berdiri diatas lahan 1,7 hektare itu bisa survive dikala pandemi covid-19 melanda.
“Karena saya suka berfikir out of the box untuk kemajuan. Saya suka membuat terobosan-terobosan yang baik. Saya itu pemikir yang tidak suka berhenti di kebiasaan, saya langsung mencoba berinovasi mencoba untuk lebih baik,” ungkap Djoni.
Menurutnya, pola tersebut telah dibaca dan dipelajari oleh rekan-rekan cabor, agar ada inovasi-inovasi di dalam pengelolaan olahraga di Kota Malang.
“Bukan hanya sebatas urusan atlet, tapi juga bisa membawa virus olahraga itu disenangi dan digemari oleh seluruh masyarakat Kota Malang,” tandasnya. (rhd)
Baca juga:
- Komalku dan DPRD Kota Malang Apreasiasi Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak
- Hasil Kesepakatan Polres Batu – Desa Giripurno Final, Karnaval Desa Harus Tuntas 23.00 WIB
- Kompolnas Cek Lokasi Kematian Diplomat Kemlu dan Tidak Temukan Kerusakan Fisik
- Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang
- Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Rusia Minta Pulang ke Indonesia