Ditahan KPK, Khofifah Tunjuk Plt Bupati Bangkalan

ft penyerahan sk plt bupati bangkalan. (ist) - Ditahan KPK, Khofifah Tunjuk Plt Bupati Bangkalan
Penyerahan SK Plt Bupati Bangkalan. (ist)

Surabaya, SERU.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menunjuk  Wakil Bupati Bangkalan Mohni sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan. Kebijakan ini diambil setelah Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait jual beli jabatan.

Penyerahan SK Plt Bupati Bangkalan dilakukan oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak pada Kamis (8/12/2022) sore di Gedung Grahadi.

Bacaan Lainnya

“Ibu Gubernur (Khofifah) yang memberikan amanah kepada saya tanpa menunda, menyerahkan SK Plt atas nama bu gubernur ditandatangani ibu gubernur yang telah berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri ya,” seru Emil.

Penunjukan Mohni sebagai Plt Bupati dilakukan supaya masyarakat segera memiliki pemerintahan yang berjalan efektif tanpa jeda atau kekosongan. Emil berharap, Mohni dapat menjalankan pemerintahan dengan serius karena program pemerintahan merupakan amanah dari rakyat.

“Supaya bisa dipastikan program-program bisa terselesaikan dengan baik,” harap Emil.

Di sisi lain, Mohni mengatakan akan melanjutkan program-program yang sudah berjalan dan direncanakan di Bangkalan. Ia juga mengaku menghormati proses hukum yang menjerat Bupati Bangkalan.

“program-program pembangunan juga ada yang belum tuntas. Mudah-mudahan nanti sebelum 31 Desember 2022 bisa kelar,” kata Mohni.

“Itu sebenarnya proses hukum. Kami tidak bisa mencampuri dan itu kewenangannya KPK,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait posisi kepala dinas yang kini kosong, Mohni menyebut akan segera melakukan seleksi dan uji kompetensi.

“Akan segera kami isi, secepatnya karena kami sudah boleh menandatangani dengan selaku Plt tadi untuk memberikan surat keputusan kepada mereka yang layak ditempati,” ucapnya.

Bupati Bangkalan nonaktif R Abdul Latif Amin Imron ditahan KPK pada Kamis (8/12/2022) dini hari terkait kasus suap jabatan kepala dinas. Latif ditahan bersama 5 kepala dinas yang melakukan suap terhadapnya.

Ketua KPK Firli Bahuri menyebut, kasus ini terus dikembangkan karena ada dugaan Latif mengutip fee dari proyek pembangunan yang ada di Bangkalan. (hma/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait