Begitu juga dengan virus ideologi ekstrimisme keagamaan. Mereka yang terpapar virus ini memiliki ciri dan gejala khusus. Di level terendah gejala yang muncul adalah sikap intoleransi dan enggan mengakui kebhinekaan.
“Sedangkan yang sudah terpapar parah, bisa melakukan tindakan teror, mulai dari menyerang aparat negara hingga melakukan pengeboman. Oleh karena itulah, agar tenaga kesehatan tidak terserang virus ideologi ini, maka harus dilakukan vaksinasi ideologi,” tegas Basarah.
Tujuan dari Vaksinasi Ideologi untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam hati, otak dan pikiran tenaga kesehatan. Sehingga dalam melaksanakan tugasnya, para tenaga kesehatan dalam melayani masyarakat menjunjung tinggi agama dan moral tanpa diskriminasi SARA.
“Dengan Pancasila kita selamatkan negara dari ancaman Virus Covid dan Virus Ideologi Transnasional. Dengan menempatkan kemanusiaan sebagai hal utama, mengakui persamaan derajat manusia, menempatkan persatuan, keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi,” tandas Basarah. (rhd)
Baca juga:
- Disdikbud Kota Malang Wajibkan Pelajar Pakai Busana Muslim di Hari Santri
- Kementerian Imipas Terus Berbenah Pecat 17 Pegawai dan Gelar 11 Ribu Razia di Lapas
- Pemkot Batu Gandeng Polinema Perkuat Sinergi di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
- Alex Pastoor Sebut Target Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia Masih Belum Logis
- Pemkot Malang Bantu Percepat Izin Bangunan Ponpes, Begini Syaratnya!