Batu, SERU.co.id – Kota Batu khususnya bagian utara, memiliki kontur yang biasa disebut sebagai pusung lading atau mirip bagian sisi pisau. Kawasan itulah yang menjadi salah satu daerah yang berpotensi bencana alam seperti banjir bandang. Hal itu mudah terjadi akibat terjadinya sumbatan aliran air yang membesar dan menjadi bendungan air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Batu mengatakan, pihaknya telah melakukan Mitigasi Bencana di kawasan aliran sungai yang berpotensi terjadi banjir bandang itu. Hasilnya diketahui adanya sumbatan berupa Bendungan Alam yang terjadi. Bendungan tersebut terbentuk dari batang pohon bersama material tanah yang makin lama makin meninggi.
“Laporan yang masuk kepada kami terjadi bendungan Alam di daerah Curah Krecek, wilayah Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Dari laporan itu, kami langsung bertindak untuk menyiapkan rencana tindaklanjutnya,” seru Agung Sedayu.
Agung, sapaan akrabnya menjelaskan, untuk mengatasi bendungan alam tersebut pihaknya akan menggelar operasi pembersihan sumbatan bendung alam curah krecek. Operasi tersebut dimulai pada Selasa, 8 November 2022 mulai pukul 09.00. Acara didahului dengan apel bersama di lapangan dekat Pura Giri Luhur Arjuna.
“Personel yang terlibat, tidak hanya BPBD Batu, tetapi juga dari berbagai instansi dan organisasi masyarakat, termasuk warga,” ujarnya.
Agung juga menambahkan, untuk mendukung operasi ini, BPBD Batu juga akan mendatangkan bahan Sembako. Sementara warga Desa Tulungrejo akan gotongroyong untuk memasak makanan. Makanan akan dikirim dengan menggunakan armada jeep yang dipinjamkan oleh komunitas Jeep.
“Perkiraan kami yang terlibat dalam operasi antisipasi bencana ini sampai sekitar 100 orang,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Lahan di Bantur Dipilih sebagai Lokasi Pembangunan Sekolah Rakyat Permanen Kabupaten Malang
- Babinsa Bersama Bhabinkamtibmas Klojen Patroli di Stasiun Kota Baru
- Babinsa Kedungkandang Dampingi Nakes dan Kader Posyandu Arjowinangun Sosialisasi Vaksin Campak
- Pemkot Malang Pastikan Seragam Gratis Berlanjut 2026, Meski Transfer ke Daerah Dipangkas
- Dampak Demo, Okupansi Hotel di Kota Malang Anjlok, PHRI Minta Pengelola Bertahan