Dari hasil rekam medis korban, dia paling banyak mengalami hipoksia otak yang mengakibatkan otaknya terganggu. Sehingga butuh waktu pemulihan yang cukup lama. Selain cidera pada otak, pernafasan korban juga sempat mengalami inveksi namun bisa cepat tertangani.
“Kemungkinan bisa sampai tiga sampai enam bulan itu untuk pemulihan sempurnanya ya,” ucapnya.
Bobby mengaku, total pasien yang dirawat di RSDU Kanjuruhan sebanyak 218 orang termasuk 21 korban yang meninggal. Dirinya sangat bersyukur 197 korban yang dirawat semuanya sembuh dan bisa pulang.
Bupati Sanusi menambahkan, setidaknya untuk saat ini anggaran yang dikeluarkan untuk menangani kasus tersebut kurang lebih sebnayak Rp900 juta.
“Melalui dana APBD Pemerintah Kabupaten Malang ya hampir Rp900 juta yang sudah kita keluarkan untuk pembiayaan perawatan maupun pelayanan waktu kejadian yang ada yang meninggal itu semuanya kita yang biayai,” jelasnya. (ws6/ono)