RSSA Nyatakan Farzah Meninggal Karena Trauma Multiple Bukan Covid-19

konpres pihak rssa terkait kematian farzah dwi kurniawan
konpres pihak rssa terkait kematian farzah dwi kurniawan

Malang, SERU.co.id – Dokter Spesialis Anastesi RSSA Malang, dr. M Akbar Sidiq Sp.An. mengatakan, Farzah Dwi Kurniawan korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal, Minggu (23/10/2022) malam, memang terpapar virus Covid-19. Meskipun positif, warga Sudimoro, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang tersebut meninggal bukan karena covid, melainkan trauma di bagian kepala dan dada pasca tragedi.

Dokter Akbar menerangkan, pihaknya melakukan prosedur dengan melakukan swab kepada seluruh pasien yang akan mendapatkan perawatan di HCU atau ICU. Dan saat Farza di-swab, hasilnya menunjukkan positif Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Karena itu tadi swab-nya positif. Tapi penyebab kematiannya bukan karena covidnya itu sendiri, bukan karena swab positif. Karena memang kondisi trauma multiplenya itu yang memberatkan kondisi pasien,” seru dokter Akbar, Senin (24/10/2022).

Menurutnya, sejak awal masuk Minggu (02/10) lalu, kondisi Farza sudah mengalami kritis serta kesadarannya sudah menurun. Dengan nafas yang berat, kekurangan oksigen dan ritme nafas lebih cepat.

Menurut dr. Akbar, terdapat beberapa cidera di bagian tubuh korban, seperti di kepala, dada, paru dan juga perutnya. Dan juga dilakukan perawatan hingga dilakukan pemasangan ventilator (alat bantu nafas). Dia juga menyebut, pasien sempat mengalami pembaikan saat dirawat, namun selang beberapa hari kondisinya kembali drop.

“Hampir dua minggu memang sempat kondusif, sempat perbaikan. Namun karena kondisi pasien kritis, sehingga kondisinya masih naik turun. Dan kemarin terjadi perburukan, sehingga meninggal kemarin malam itu,” terangnya.

Atas meninggalnya, Farzah Dwi Kurniawan tersebut, korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan kini bertambah menjadi 135 jiwa. (ws6/ono)

Pos terkait