Wanita yang kerap disapa Eva itu mengatakan, hatinya hancur. Karena selama dirinya tinggal di Malang, Aremania dan Aremanita sangat baik sekali dengan dirinya serta keluarga.
“Semua sayang sama keluarga saya, kita dibahagiakan, kita dibawa, waktu juara saya diputer-puter,” terang.
Hingga saat ini, kenangan yang tak penah dia lupakan adalah kenangan saat Aremania Ngantang yang jauh-jauh ke rumahnya untuk melaksanakan pengajian. Yang setidaknya membutuhkan waktu 5 jam perjalanan namun pengajiannya hanya 1 jam saja. Eva juga berharap, semoga persepakbolahan di Arema kembali pulih seperti dulu.
“Harapan saya semoga sepak bola di Arema kembali lagi. Paling enggak untuk menghibur nawak-nawak, sahabat-sahabat saya yang sudah kehilangan. Insyaallah ini yang pertama dan terahir,” harapnya.
Loco menambahkan, dirinya mengingat dengan jelas kebahagiaan saat Aremania menyambutnya dan tim. Saat pulang ke Malang, setelah memenangkan juara Piala Presiden 2017 lalu.
“Waktu kita juara Piala Presiden melawan Semen Padang (2017), itu luar biasa. Mereka nangis tapi bahagia, itu momen terbaik tangisan bahagia Aremania Aremanita,” tutur Loco. (ws6/ono)