Bupati Bondowoso Lantik Direktur PDAM dan PT Bogem

BERSAMAAN DILANTIK: Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin melantik April Ariesta Bhirawa jadi Direktur PDAM (baju hitam) dan Joko Nugroho sebagai Direktur PT.Bogem Bondowoso (baju batik). (foto: ido)

Bondowoso,SERU- Posisi Direktur dari dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bondowoso yang cukup lama kosong, yakni PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan PT Bondowoso Gemilang (Bogem), akhir terisi. Ini setelah, Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin melantik April Ariesta Bhirawa menjadi Direktur PDAM dan Joko Nugroho sebagai Direktur PT Bogem secara bersamaan.

Pelantikan Bhirawa menjadi Direktur PDAM dan Joko Nugroho sebagai Direktur PT Bogem dilakukan Bupati Salwa di Pringgitan pendapa Bupati Bondowoso, Kamis (26/12/2019). Pelantikan Direktur PDAM dan PT Bogem, ini dilakukan Bupati Salwa usai melantik 22 pejabat eselon III dan IV lingkup Pemkab Bondowoso.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, H.Syaifullah usai pelantikan dua Direktur BUMD milik Bondowoso itu menjelaskan, dua direktur yang dilantik merupakan hasil seleksi terbuka jabatan (open bidding) yang dilakukan dengan uji kompetensi terbuka. ”Timnya independen dan hasilnya kita berikan dulu ke bupati dan Bupati yang mengambil sesuai nilai. Karena ada tiga tahapan dalam open bidding, yaitu uji psikotes, tertulisnya makalah, kemudian uji tes di Hotel Ijen View. Dan, saya yakin dua direktur itu punya kemampuan bagus memimpin PDAM dan PT Bogem,” jelasnya. .

Apalagi, menurut Sekda Syaifullah, Bupati Salwa saat melantik mengingatkan Direktur PDAM, bahwa di Bondowoso baru 15 persen masyarakat menggunakan air bersih. Sehingga, Direktur PDAM diminta untuk meningkatkan jumlah masyarakat pengguna air bersih tersebut. ”Karena, Direktur PDAM dipacu bapak bupati untuk bagaimana masyarakat penggunan air bersih meningkat 40 hingg 60 persen. Ini buka tugas ringan, tapi saya yakin Direktur PDAM punya kemampuan untuk melakukannya. Trelebih lagi, peluang meningkatkan jumlah masyarakat pengguna air bersih terbuka dan ada,” ujarnya.

Joko Nugroho, Direktur PT.Bogem Bondowoso. (foto: ido)

Begitu juga unutk Direktur PT Bogem, Joko Nugroho, Sekda Syaifullah mengatakan, Bupati Salwa meminta segera bergerak cepat melakukan langkah-langkah strategis dalam program bisnis. Selain itu, membuat simbiosis mutualisme terhadap 18 ton kopi Bondowoso yang belum terjual. ”Sebanyak 18 ton kopi yang masih tersimpan merupakan persoalan yang harus diselesaikan Bogem. Ini menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Direktur Bogem yang baru dilantik,”  katanya.

Joko Nugroho usai dilantik sebagai Direktur PT Bogem mengatakan, pengembangan produksi PT Bogem, kini pada kopi, agrobisnis, dan peternakan.  Bogem akan membeli jadi dan beli basah kopi dari petani kopi Bondowoso dan bisnis beras organik di agrobisnis. ”Selain itu, Bogem akan bermitra dengan PDAM untuk distributor penjualan air ijen water,” katanya.

Terhadap stok 18 ton kopi Bondowoso yang masih tersimpan, Joko berencana Bogem akan melakukan ekspor ke luar negeri. Mengingat, Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) siap menampung kopi Bondowoso. ”Untuk stok 18 ton kopi Bondowoso, akan kita ekspor ke luar negeri dan Abu Dhabi UEA sudah siap menampung. Bogem ke depan, juga akan meningkatkan harga jual kopi petani, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani kopi Bondowoso,” ujarnya.

Karena, menurut Joko, Bogem akan mendirikan warkop setingkat cafe di masing-masing kecamatan di Bondowoso, agar kopi Bondowoso bisa dirasakan masyarakat. Mengingat, posisi Bogem merupakan jembatan antara kepentingan petani, peternak dan kepentingan pemerintah sebagai pengayom masyarakat. ”Artinya, Bogem membantu membeli kopi, hasil pertanian, dan ternak dari petani dengan harga pantas. Selanjutnya, Bogem mengemas dan menjual pada konsumen keluar Bondowoso hingga ekspor ke luar negeri,” tandasnya. (ido)

Pos terkait