Malang, SERU.co.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya merencanakan revitalisasi Stasiun Malang. Peningkatan pelayanan transportasi berbasis rel menjadi fokus dalam pembahasan bersama Pemkot Malang.
Executive Vice President (EVP) Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo mengungkapkan, Stasiun Malang termasuk simpul transportasi utama di wilayah selatan Jawa Timur. Stasiun tersebut memiliki peran vital dalam jaringan transportasi wilayah selatan Jawa Timur.
“Kami ingin membangun sinergi yang erat dengan Pemerintah Kota Malang dalam mewujudkan stasiun yang lebih modern dan nyaman. Kami sampaikan rencana revitalisasi Stasiun Malang, agar ke depannya stasiun ini mampu memberikan pelayanan yang semakin prima,” seru Wisnu, saat hadir di Balai Kota Malang, Jumat (25/7/2025).
Wisnu menjelaskan, mengingat tingginya volume penumpang, pengembangan fasilitas stasiun menjadi kebutuhan mendesak. Rencana pembaruan mencakup penataan area layanan, peningkatan kenyamanan penumpang, serta integrasi kawasan sekitar stasiun, agar lebih ramah bagi masyarakat.
“Kami sangat terbuka terhadap masukan dan sinergi dengan pemerintah daerah, agar revitalisasi ini benar-benar memberikan dampak positif bagi warga Malang. Kami ingin menghadirkan stasiun yang tidak hanya menjadi simpul transportasi, tetapi juga ikon kebanggaan kota,” bebernya.
KAI DAOP 8 Surabaya optimis, revitalisasi Stasiun Malang menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas layanan kereta api. Sekaligus memperkuat peran transportasi massal berbasis rel sebagai tulang punggung mobilitas masyarakat.
“Kami ingin Stasiun Malang menjadi simbol layanan publik yang unggul dan membanggakan. Revitalisasi ini bagian dari transformasi besar KAI untuk meningkatkan konektivitas antarkota dan kenyamanan penumpang,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, pihak KAI DAOP 8 Surabaya juga bertemu dengan jajaran pemerintah, termasuk Dinas Perhubungan, Kominfo dan Satpol-PP. Terdapat sejumlah masukan teknis yang disampaikan terkait rencana penataan kawasan stasiun.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, dukungan atas inisiatif KAI dan menekankan pentingnya menjaga nilai sejarah bangunan stasiun. Pasalnya, Stasiun Malang adalah bagian dari warisan sejarah kota yang perlu dilestarikan.
“Langkah KAI sangat kami apresiasi. Namun revitalisasi ini harus dilakukan secara terintegrasi, memperhatikan aspek lalu lintas, dan tetap melibatkan pakar pelestarian cagar budaya,” terangnya.
Ia juga menegaskan, Pemkot Malang berkomitmen mendukung penuh proyek ini. Maka, revitalisasi Stasiun Malang harus berpijak pada prinsip kolaboratif dan mengedepankan kepentingan publik.
“Dengan audiensi ini, diharapkan proses revitalisasi dapat berjalan efektif dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat Kota Malang. Revitalisasi juga diharapkan berdampak bagi kemajuan transportasi rel di wilayah Jawa Timur,” tandasnya. (bas/rhd)