Bakar 1000 Dupa, DKKB Doakan Korban Kanjuruhan dan Banjir Malang

Doa Lintas Agama dan kepercayaan dipimpin oleh perwakilan dari para tokoh Agama. (ist) - Bakar 1000 Dupa, DKKB Doakan Korban Kanjuruhan dan Banjir Malang
Doa Lintas Agama dan kepercayaan dipimpin oleh perwakilan dari para tokoh Agama. (ist)

Batu, SERU.co.id – Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) menggelar acara “1000 Dupa dan Doa antar lintas Agama, untuk mendoakan para Korban Tragedi Kemanusiaan di Kanjuruhan. Acara tersebut berlangsung di depan Sekretariat DKKB, gedung kesenian, Jalan Raya Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Senin (17/10/2022) malam. Acara ini dihadiri sekitar 300 seniman dan partisipan.

Sekretaris DKKB, M Ikhsan mengatakan, sebelum dilakukan pembacaan doa oleh Lintas Agama dan kepercayaan, terlebih dahulu dilakukan pembakaran 1000 dupa Hio. Dupa ini diperuntukkan bagi arwah para korban tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober lalu. Dengan harapan, wangi dari dupa dan doa tersebut, menjadikan arwah para korban tenang disisi Tuhan YME.

Bacaan Lainnya

“Kita sebagai orang jawa, menggunakan Dupa sebagai sebagai ubarampe atau pelengkap untuk meminta permohonan kepada Yang Maha Kuasa sekaligus simbol untuk menyampaikan sebuah pesan, sarana berdoa, dan memohon keselamatan,” serunya.

Berbagai anggota Komunitas yang datang ke Gedung kesenian untuk ikut berdoa. (ist)

Ikhsan Saebo, sapaan akrabnya menjelaskan, dupa merupakan salah satu bentuk kemenyan yang dibakar dan mengeluarkan asap. Dalam bahasa jawa bermakna “Talining iman, urubing cahya kumara, kukuse ngambah swarga, ingkang nampi Dzat ingkang Maha Kuwaos”. Hal tersebut berarti bahwa setiap hajat, ritual, atau acara yang diselenggarakan, hendaknya selalu untuk meningkatkan keimanan manusia kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Bara api yang menyala bermakna semangat dan harapan di hati manusia untuk mewujutkan cita-cita yang sangat diharapkan. Sementara asap kemenyan bermakna agar doa yang dipanjatkan didengar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.

Doa Lintas Agama dan kepercayaan dipimpin oleh perwakilan dari para tokoh Agama. (ist)

Selain ditujukan bagi korban tragedi Kanjuruhan, acara ini sekaligus diadakan untuk mendoakan korban bencana banjir di Malang Selatan. Dan tujuan lain diselenggarakannya acara ini adalah sebagai wadah meluapkan aspirasi untuk mengusut tuntas segala permasalahan yang terjadi di Indonesia dan menuntut ditegakkannya Keadilan di Indonesia. Aspirasi tersebut juga diungkapkan dalam sebuah 0erformen Teater Ungkap dan Suara Langit.

“Acara ini digagas oleh Dewan Kesenian Kota Batu dan diikuti oleh Karang Taruna Desa oro oro Ombo, Gus Durian Kota Batu, Gus Durian Banjarmasin dan Gus Durian Cilacap. Turut berpartisipasi, Sapto Darmo Kota Batu, Komunitas Bantengan Kota Batu, Komunitas Jaran Jepang Kota Batu, Masyarakat Seni Kota Batu dan Rombengan Online Kota Batu. Tidak ketinggalan Budayawan Kota Batu dan Karang Taruna Kota Batu,” pungkasnya. (dik/mzm)


Baca juga:

Pos terkait