Kadinkes Jatim Imbau Masyarakat Giat Berantas Sarang Nyamuk

Kadinkes Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono, saat menjawab pertanyaan awak media. (bim) - Kadinkes Jatim Imbau Masyarakat Giat Berantas Sarang Nyamuk
Kadinkes Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono, saat menjawab pertanyaan awak media. (bim)

Malang, SERU.co.id – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Timur (Jatim), Dr. Erwin Astha Triyono menghimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan perilaku pemberantasan sarang nyamuk. Hal itu dilakukan agar masyarakat dapat terhindar dari serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal itu dilakukan seiring dengan masuknya musim penghujan. Seperti diketahui, potensi hujan di beberapa daerah di Jawa Timur sendiri dapat dikatakan tinggi. Dengan demikian, Erwin menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup bersih, memasuki musim penghujan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kuncinya hanya satu (agar terhindar dari DBD). Ayo bersama-sama kerja bakti. Karena perilaku 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) dalam pemberantasan sarang nyamuk itu menjadi isu penting,” seru Erwin, Minggu (16/10/2022).

Saat dikonfirmasi terkait total kasus DBD di Jawa Timur hingga September lalu yaitu sebanyak 8.894 orang dengan total kematian 1 persen dari angka tersebut. Ia juga mengaku, kasus tertinggi adalah di bulan Januari, hal itu dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi.

“Kalau di Jawa Timur totalnya kurang lebih sekitar 8 ribu, kalau trennya sudah mulai menurun terus, paling tinggi bulan Januari. Yang paling penting digerakkan di masyarakat supaya melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” imbuhnya.

Ia juga berpesan, apabila terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala DBD agar segera melakukan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran kepada Pemerintah Kabupaten /Kota untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD.

“Target kita yang penting satu, memberikan edukasi kepada masyarakat melakui tenaga medis, jangan sampai ketipu. Karena biasanya (fase) DBD itu hari ketiga dan keempat panasnya turun, padahal ancamannya itu baru akan muncul,” pungkasnya. (bim/mzm)


Baca juga:

Pos terkait