Enggan Pulang dari Stadion Kanjuruhan
Malang, SERU.co.id – Rusdi (17) adalah Aremania asal Probolinggo yang enggan pulang sejak kerusuhan itu terjadi. Sejak (02/10/2022) lalu dirinya hanya lontang lantung dengan tatapan kosong di tengah-tengah riuhnya pengunjung yang lalu lalang di Stadion Kanjuruhan. Ia tampak alami gangguan mental.
Rusdi mengaku takut pulang lantaran teman-temannya yang berangkat dari Probolinggo, dengannya sebanyak 4 orang termasuk dirinya meninggal 3 orang. Tinggal dirinya saja yang selamat.
“Saya takut untuk pulang karena 3 teman saya meninggal dunia terkena semburan gas air mata” seru Rusdi, dengan mata yang berkaca-kaca.
Dirinya merupakan warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo diketahui ternyata adalah seorang yatim piatu. Saat diajak berkomunikasi, respon Rusdi agak lama dan linglung.
Menurut keterangan salah satu pedagang di Stadion Kanjuruhan, Awang mengaku, pemuda tersebut setiap hari berada di kios sebelahnya kios miliknya.
“Tetapi kok setiap hari di sini, dia ada di kios sebelah. Ketika ditanya dia mengaku takut pulang, terlebih tiga temannya meninggal dunia saat tragedi itu, ngakunya berangkat dari Probolinggo berempat sama dia,” jelas Awang.
Awang juga mengatakan, Rusdi menjual handphone miliknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di stadion tersebut.
“Ponselnya dijual, katanya laku Rp800 ribu, sekarang uangnya tinggal Rp40 ribu. Jadi dia bercerita kalau memang tidak berani pulang, setelah tiga kawannya meninggal dunia,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi di tempat terpisah, Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono membenarkan, Rusdi diduga mengalami gangguan mental pasca kerusuhan Stadion Kanjuruhan. Saat ini pihaknya tengah melakukan pendekatan kepada remaja itu.
“Satu-satunya cara untuk mendekatinya adalah menggunakan pendekatan Aremania. Karena selain itu ia selalu menolak,” jelasnya.
Sub Koordinator Monef dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan, Lukito Condro menambahkan, saat ini Rusdi tengah dicari oleh Dinas Kesehatan Probolinggo.
“Dinas Kesehatan Probolinggo sudah berkoordinasi dengan kami sejak Selasa (11/10/2022) kemarin,” terangnya.
Selanjutnya, pihak petugas Rumah Sakit Jiwa Lawang akan berkordinasi dengan pihak keluarga Rusdi untuk meminta persetujuan pemeriksaan kejiwaan. Dan akan melakukan evakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Lawang, jika sudah mendapatkan persetujuan.(ws6/ono)