Kostum Karnaval Gondanglegi Merambah Hingga Eropa

kostum karnaval hasil karya fitra yang menembus pasar luar negeri
kostum karnaval hasil karya fitra yang menembus pasar luar negeri

Malang, SERU.co.id – Fitra Firmasyah (42), warga Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, kini menjadi salah satu pengerajin kostum karnaval yang paling banyak dicari. Tak hanya itu, kostum hasil garapannya juga merambah pasar luar negeri baik di Asia maupun Eropa.

Fitrah mengaku, dari hasil karyanya pertama yang belum sempurna dirinya termotivasi untuk terus merambah ke bidang tersebut. Dirinya mulai menseriusi dunia perkostuman dengan mengikuti berbagai ajang kompetisi kostum di berbagai daerah. Dari ajang lomba itu ia mendapat energi baru untuk terus berkarya, karena sering mendapat juara.

Bacaan Lainnya

“Di mall, anak-anak cosplay kaya gitu dilombain, alhamdulillah waktu pertama ikut lomba dapat juara, yang pernah juara 1, 2 setiap ikut,” seru Fitrah, dengan bangga.

Melihat hal tersebut, dirinya mulai membaca peluang usaha dengan membuka persewaan kostum. Harga yang dirinya bandrol untuk sekali menyewa kostumnya sangat bervariasi, mulai Rp200 ribu hingga Rp2 juta, tergantung ukuran dan karakter.

Lelaki tersebut juga mengatakan, untuk kostum bertema Nakos (Nasional Kostum) atau karnival, dibutuhkan waktu penggarapan paling lama satu minggu. Namun untuk kostum dengan ukuran besar mencapai 3 meter, seperti karakter robot dirinya memerlukan waktu 1,5-2 bulan.

Tak hanya penyewaan, dirinya juga menerima pesanan para pelanggan yang ingin memiliki kostum itu. Biasanya pesanan yang sering dirinya dapat seperti karakter game, robot, monster binatang dan lain sebagainya.

Fitrah juga mengaku, kesulitan yang dia alami adalah gambar permintaan customer. Menurut bapak dari dua orang anak ini, detail karakter dan ukuran karakter harus sesuai request yang tertuang pada gambar.

“Kalau aku dapat orderan robot-robot gede kaya bumblebee, ada contohnya gambar kan mbak. Jadi orang mintanya itu harus persis. Kesulitannya kaya gitu soalnya kita buatnya manual handmade,” terangnya.

PASAR LUAR NEGERI: Kostum karnaval hasil karya Fitra yang menembus pasar luar negeri (foto atas) dan Fitra saat berkarya di rumahnya.

Untuk satu kostum yang dia jual, paling tidak dipatok dengan harga mulai Rp15-17 juta, tergantung ukuran dan juga tingkat kerumitan pada saat penggarapan. Bahan dasar yang dirinya gunakan adalah busa hati, yang mudah dibentuk dan dipola.

Kostum buatannya sudah merambau di seluruh wilayah di Indonesia dan berbagai negara di dunia.

“Alhamdulillah semua wilayah di Indonesia sudah. Papua, Sumatra, Kalimantan udah. Kalau untuk luar negri Alhamdulillah juga udah ke Sidney (Australia), Belgia, Amerika, Polandia. Kalau untuk Asia, Brunei, Singapura, Malaysia,” jelasnya kepada wartawan SERU.co.id.

Sebelum pandemi, untuk sewa saja di momen-momen tertentu, seperti peringatan hari jadi daerah, Agustusan dan lain sebagainya, dirinya memperoleh omzet hingga Rp150 juta. Fitrah, juga sempat terombang ambing di saat pandemi melanda, namun usahanya kini kembali bangkit.

Sejak Juli 2022 lalu, kostumnya mulai banyak dicari lagi. Hingga saat ini dirinya memperoleh keuntungan mencapai Rp75 juta. Meskipun menurun hingga 50 persen, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya. Justru dia lebih termotivasi untuk menciptakan berbagai karakter yang baru dan lebih menarik lagi. (ws6/ono)

Pos terkait