Bondowoso,SERU- Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Bondowoso merealisasi rehab atau perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Tape –julukan Bondowoso- pada 2019 mencapai 1.321 unit. Realisasi rutilahu, ini melampaui target yang ditetapkan Pemkab Bondowoso.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Bondowoso, Eko Rusmanto mengatakan, target dari program rehab rutilahu di Bondowoso pada 2019 sebanyak seribu unit rumah. ”Dari target merehab 1.000 unit rutilahu di Bondowoso pada 2019, Dinas Perkim Bondowoso berhasil melampaui target dengan realisasi 1.321 unit rutilahu,” kata Eko Rusmanto di Kantor Pemkab Bondowoso, Rabu sore (18/12/2019).
Mantan Sekretaris Bappekab Bondowoso, itu mengungkapkan, alokasi anggaran program rehab rutilahu yang melampaui target tersebut berasal dari APBD awal dan Perubahan APBD Bondowoso 2019, DAK, serta APBN melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BPSPS), dan bantuan Bank Dunia melalui Kemenpupera RI. ”Yang jelas, program rutilahu di Bondowoso terus kita tingkatkan setiap tahun sebagai salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu,” ungkapnya.
Kabid Penyediaan Perumahan Dinas Perkim Bondowoso Eko Pribadi di kantor Dinas Perkim setempat menjelaskan, realisasi program rehab rutilahu sebanyak 1.321 unit rumah di Bondowoso yang melampaui target 1.000 unit rumah pada 2019 menggunakan alokasi dana dari daerah dan pusat. Yakni, APBD awal dan Perubahan APBD Bondowoso, DAK, APBN melalui program BSPS, dan National Affordable Housing Program (NAHP) Bank Dunia bekerjasama dengn Kemenpupera RI.
Dengan rincian, dari APBD Bondowoso sebanyak 375 unit rumah, program BSPS 675 unit rumah, DAK 170 unit rumah, dan NAHP 100 unit rumah. Total 1.321 unit rumah yang mendapat program rutilahu, ini tersebar pada Desa/Kelurahan di 23 Kecamatan. ”Masing-masing penerima bantuan program rehab rutilahu di Bondowoso pada tahun ini (2019, red) sebesar Rp 17,5 juta. Hingga sekarang ini masih ada rehab rutilahu dari program NAHP yang masih proses dan selesai sebelum 31 Desember nanti,” kata Eko Probadi. (ido)