Jakarta, SERU.co.id – PT PLN (Persero) buka suara terkait kabar daya listrik kelompok rumah tangga miskin 450 VA akan dihapuskan. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan, pihaknya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengikuti kebijakan pemerintah.
Sehingga, Gregorius menegaskan, PLN akan mematuhi kebijakan dan keputusan yang akan diambil bersama pemerintah dan DPR. Menurutnya, hal itu demi kepentingan rakyat.
“Sebagai BUMN yang 100 persen dimiliki pemerintah, PLN akan menjalankan kebijakan dan keputusan yang diambil secara bersama oleh pemerintah dan DPR untuk kepentingan rakyat,” seru Gregorius, Selasa (13/9/2022).
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menerangkan, penggunaan daya 450 VA akan dialihkan ke 900 VA. Menurut pemahaman Dadan, pengalihan daya tersebut bukanlah kesepakatan. Ia menerangkan, hal yang disoroti adalah terkait subsidi yang semakin tepat sasaran.
“Narasi lengkapnya adalah bahwa subsidi itu harus semakin tepat sasaran, termasuk untuk kelompok 450 VA,” ungkapnya dilansir dari CNBC Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menyatakan, pihaknya dan pemerintah telah menyepakati untuk mengalihkan penggunaan listrik 450 VA akan naik ke daya 900 VA. Serta, masyarakat yang menggunakan daya 900 VA akan naik ke 1.200 VA.
“Bahwa tadi (Senin 12/9/2022) salah satu kebijakan yang diambil menaikkan 450 VA ke 900 VA untuk rumah tangga miskin dan 900 VA ke 1.200 VA tanpa dikaitkan dengan kompor listrik. Kita sepakat dengan pemerintah,” kata Said.
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan
