“Berawal dari acara rutin Pondok Gontor. Setiap akhir pekan pondok yaitu Kamis -Jumat, itu santri diadakan perkemahan Perkajum, dan ananda korban ini ditunjuk menjadi ketua panitia,” ungkap Noor.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang santri berinisial AM tewas diduga sebagai korban penganiayaan sesama santri. Ibunda AM, Soimah mengatakan jika kondisi jasad anaknya terdapat lebam di beberapa bagian.
“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima,” ungkap Soimah.
Menurut Soimah, pihak Ponpes Darussalam Gontor menutupi penyebab meninggalnya sang anak. Namun, setelah didesak, pihak pondok akhirnya mengakui jika AM diduga menjadi korban penganiayaan. (hma/rhd)
Baca juga:
- Hotman Paris Minta Keadilan kepada Presiden Prabowo dalam Kasus Nadiem Makarim
- Diduga Bunuh Diri, Lansia di Pakis Bakar Tubuhnya dengan Bensin
- Delapan Pengurus Baru DPTP PKS Kabupaten Malang Dilantik, Targetkan Tujuh Kursi di Pilkada 2030
- Pasar Gadang Sering Macet, DPRD Kota Malang Desak Pemkot Atasi Masalah Lalin
- Pemkot Malang Perketat Pengawasan Media Sosial, Cegah Hoaks dan Provokasi