Batu, SERU.co.id – Anggaran Pemkot Batu tahun ini membengkak dari nominal sebelumnya. Bila pada awalnya APBD Batu hanya sebesar Rp1,116 triliun, sekarang totalnya berubah menjadi Rp 1,194 triliun. Dengan demikian ada tambahan Rp78 miliar lagi.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, total belanja daerah mengalami peningkatan sebesar 7 persen. Di antaranya untuk kebutuhan belanja operasional naik sebesar 5 persen, belanja modal 6 persen dan belanja tidak terduga atau BTT 142 persen. Kenaikan tersebut dinilai wajar karena menyesuaikan keadaan.
“Seperti pembayaran BPJS Kesehatan hingga bayar gaji pegawai. Hal-hal tersebut merupakan hal pokok yang harus dibayarkan. Jadi kenaikan ini memang difokuskan untuk kesehatan, pendidikan, hingga UMKM,” serunya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu juga memprediksi, pendapatan daerah juga bertambah sekitar Rp34,9 milyar. Awalnya pemkot menargetkan pendapatan sebesar Rp 920,5 milyar. Namun sudah berubah menjadi Rp 955,5 milyar.
“Ini karena keadaan ekonomi semakin pulih jadi ada perubahan target pendapatan,” jawabnya singkat.
Sementara itu, dalam rapat paripurna tanggapan fraksi-fraksi terhadap perubahan anggaran tersebut, pihak legislatif merespon baik dan mendukung tentang adanya kenaikan pendapatan yang diproyeksikan oleh Pemkot. Namun, ada 25 poin penting yang harus dilakukan oleh Pemkot dalam perubahan anggaran ini. Antara lain pemkot diminta untuk mempertahankan Pendapatan Asli Daerah.
“Salah satunya retribusi parkir harus menjadi perhatian utama pemkot,” ujar Muhammad Chaerul selaku Juru Bicara DPRD dalam Rapat Paripurna tentang Pandangan Umum Fraksi-Fraksi atas Penyampaian Raperda Perubahan APBD 2022, Selasa (6/9/2002).
Legislatif menilai, pendapatan dari retribusi masih minim. Maka harus ditingkatkan dan menjadi prioritas utama yang diselesaikan dalam tahun ini. DPRD juga mendesak agar program-program strategis lainnya dapat dilanjutkan kembali. (dik/ono)