Malang, SERU.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang merilis terkait perkembangan Indeks Harga Konsumen di Kota Malang periode Agustus 2022, Kamis (1/9/2022). Kota Malang pada periode tersebut mengalami deflasi sebesar 0,03 persen dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 5,94 persen.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma mengatakan, tingkat deflasi bulan Agustus di Kota Malang ini disebabkan oleh tiga kelompok pengeluaran. Adapun penyumbang deflasi terbesar yaitu terletak di kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil -1,59 persen.
“Kelompok pengeluaran pertama yaitu kesehatan dengan tingkat inflasi 0,01 persen, adapun komoditas penyumbangnya adalah popok dewasa. Selanjutnya yang kedua adalah kelompok informasi, komunikasi dan jasa keungan dengan inflasi 0,00 persen. Sedangkan kelompok penyumbang deflasi terbesar yaitu makanan, minuman dan tembakau sebesar -1,59 persen,” seru Erny dalam paparannya.
Dia juga menjelaskan, komoditas penyumbang deflasi dalam kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu terletak di turunnya harga berbagai komoditas. Diantaranya yaitu bawang merah, cabai rawit, tomat, minyak goreng, daging ayam ras, sawi, kangkung dan semangka.
“Memang harga dari beberapa komoditas tersebut, untuk beberapa bulan yang lalu sempat naik. Dengan kondisi turunnya harga tersebut, menjadikan kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi kelompok terbesar penyumbang deflasi bulan Agustus,” imbuhnya.
Lebih rinci dirinya menyampaikan, untuk cabai rawit mengalami penurunan harga sebesar -40,71 persen dengan andil sebesar -0,18 persen. Disusul oleh bawang merah yang mengalami penurunan harga sebesar -34,92 persen dengan andil sebesar -0,14 persen.
Menurut Erny, dari sepuluh kelompok komoditas yang mengalami deflasi tersebut didominasi oleh berbagai harga bahan pokok hortikultura. Seperti cabai, tomat, sawi hijau, kangkung hingga semangka.