Malang, SERU.co.id – Sekitar 3.700 lebih mahasiswa baru (maba) Politeknik Negeri Malang (Polinema) angkatan tahun 2022/2023 mengikuti Kuliah Umum dan Penyematan Maba, di Graha Polinema, Senin (29/8/2022). Rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ini diikuti seluruh maba Polinema, baik di kampus utama maupun PSDKU.
Hadir sebagai pemateri Kuliah Umum, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Disebutkannya, Politeknik dalam hal ini Polinema harus menyiapkan mahasiswa yang kompeten dan berstandar Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).
“Politeknik menjadi salah satu kunci dalam melahirkan penduduk usia produktif yang berkualitas. Apalagi saat ini banyak lulusan Politeknik yang dibutuhkan di iklim industri,” seru Muhadjir Effendy.
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja
- Tingkat Hunian Hotel Kota Malang Capai 47 Persen, Diyakini Melonjak Lewat Program 1.000 Event
Peran Politeknik dinilai sangat penting dalam menjawab kondisi dan tantangan yang dihadapi Indonesia. Perguruan tinggi khususnya politeknik harus dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) terampil, kompeten, unggul, berdaya saing tinggi, kompetitif dan inovatif.
“Sebagai mahasiswa vokasi, mahasiswa di Politeknik harus mampu memiliki keterampilan atau kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan DUDIKA. Kalian harus menjadi ujung tombak untuk membangun kekuatan perekonomian nasional di masa depan,” bebernya, didepan Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, jajaran Petinggi dan Maba Polinema.
Menko PMK menambahkan, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Tujuannya, memperkuat penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. Sehingga lulusannya betul-betul kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan mempunyai daya saing.
“Adanya Perpres ini, pemerintah tak hanya fokus pada revitalisasi SMK saja, tapi juga pendidikan dan pelatihan vokasi dari SMK sampai perguruan tinggi. Terutama Politeknik yang menjadi lembaga strategis dalam kaitan melakukan revitalisasi vokasi,” tutur mantan Mendikbud RI ini.
