Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan pendapatan daerah lebih rendah dari catatan sebelumnya. Sebelumnya Pemkot Malang menargetkan pendapatan daerah sebesar Rp2,76 triliun menjadi Rp2,57 triliun.
Selain menurunkan pendapatan daerah, Pemkot Malang menaikkan pos belanja daerah. Proyeksi belanja daerah direncanakan oleh Pemkot Malang naik sebesar 14 persen. Yaitu menjadi Rp2,534 triliun dibandingkan dengan target sebelumnya yaitu Rp2,219 triliun.
“Di perubahan APBD kemarin mesti ada kenaikan belanja. Sedangkan untuk pendapatan itu prediktif, jadi pendapatan itu berdasarkan prediksi semua, karena prediksi itu ada yang terlalu berlebihan dan ada yang terlalu kecil,” seru Wali Kota Malang, Sutiaji, saat Rapat Paripurna tentang Penjelasan Wali Kota tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2022, Senin (29/8/2022).
Dalam rinciannya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi Rp718 miliar atau berkurang sebesar Rp34 miliar dari target awal. Sedangkan untuk pendapatan transfer menjadi sebesar Rp1,271 triliun naik Rp50 miliar, dan pendapatan lain-lain menjadi Rp67 miliar turun sebesar Rp35 miliar dari proyeksi awal sebesar Rp103 miliar.
Dalam perubahan tersebut, Wali Kota Malang menjelesakan, pengurangan dan penambahan anggaran digunakan untuk beberapa hal. Pemkot Malang memproyeksikan perubahan APBD tahun 2022 tersebut untuk pembenahan fasilitas publik.
“Penambahan ini macam-macam, termasuk untuk belanja perbaikan taman, karena kita ditunjuk Indonesia Challenge dan Indonesia Open Event. Itu memakan anggaran Rp200-an juta, tetapi anggarannya Rp5 sampai Rp7 miliar satu event. Karena kami dianggap berhasil dan akan ditinjau ke Malang,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan, untuk pos pendapatan daerah mayoritas ditunjang oleh sektor pajak. Menurutnya, sektor pajak potensial, seperti pajak reklame, hotel, restoran.