Beternak Ayam Jowo Super, Suprianto pun Raih Omzet Super

suprianto mengecek perternakan ayam jopernya 1
suprianto mengecek perternakan ayam jopernya 1

Malang, SERU.co.id- Lika liku usaha beternak ayam mengantarkan Suprianto (31), warga Sembon Timur, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang akhirnya mantab berternak ayam jenis Joper (Jowo Super). Ayam yang merupakan hasil silangan ayam petelur dengan ayam bangkok tersebut dapat menghasilkan omset yang super pula, hingga ratusan juta dalam satu bulan.

Diakui Suprianto, dirinya merintis usaha bertenak sudah lebih dari 5 tahun. Namun ada pasang surut usaha terkait dengan keuntungan yang diperoleh. Namanya usaha tentu ingin keutungan sebesar-besarnya. Pilihan itu akhirnya pada usaha ternak ayam joper, sejak tiga tahun lalu mengikuti jejak rekannya yang terlebih dahulu menggeluti usaha tersebut.

Bacaan Lainnya

“Saya dari temen sebenarnya, saya itu pelihara ayam joper, tapi untuk pasar lokal. Itu ya Pasar Kepanjen, terus penyerapan utama Kepanjen sih,” seru Suprianto, Minggu (28/08/2022).

Awalnya dia hanya memelihara 300 ekor. Namun pada panen pertama, hasil yang didapat cukup menggiurkan. Kemudian Suprianto, semakin ketagihan menggeluti usaha ini.

“Awal 300an, saya jual pasar lokal. Kok enak, terus saya naikkan lagi,” Terangnya.

Suprianto masih ingat, dulu pertama kali dirinya menjual hasil panen, satu ayam joper laku dengan harga Rp30 ribu perkilogramnya.

“Saya awal-awal jual Rp30 ribu per kilogram, terus terus naik-naik. Pakan naik, terus mengikuti juga, sampai saya pernah jual itu harga Rp47 ribu per kilogram pernah. Kalau sekarang harganya normal Rp37 ribu,” Paparnya.

Ditanya tentang kesulitannya, Suprianto menjelaskan rata-rata sama dengan ungas-ungas pada umunya, yaitu penyakit. Joper adalah, jenis ayam kampung pedaging hasil persilangan dari ayam bangkok jantan dengan ayam petelur betina. Dibandingkan dengan ayam jenis boilre, ayam ini memiliki ukuran lebih kecil dan memiliki kekebalan daya tahan tumbuh lebih kuat dibanding ayam pedaging boiler.

Sebelum menjadi peternak ayam Joper, Suprianto pernah menjadi peternak bebek. Kemudian dirinya mencoba lagi ayam joper jantan yang biasanya dikirim hingga Spanyol. Namun hasil yang diperoleh sangat sedikit membuat dirinya berpaling ke joper biasa ini.

Dari 300 ekor, kini dirinya sudah bisa betertak  sebanyak hingga ribuan ekor. Sekali panen dirinya dapat mengirim 5000 ekor, dengan omset yang didapat kurang lebih Ro120 juta.

“Kalau joper ini pasarnya belum besar, jadinya terbatas. Kalau boiler kita bisa pelihara 100 ribuanan. Kalau joper kita belum berani karena pasarnya masih terbatas,” imbuhnya. (ws6/ono)

Pos terkait