Malang, SERU.co.id – Bidang Kerja Sama Politeknik Negeri Malang (Polinema) menyelenggarakan FGD Pemberdayaan UMKM di Ruang Rapim, Kamis (4/8/2022). FGD bertujuan mengoptimalkan peran pemangku kepentingan untuk meningkatkan dan menguatkan sektor UMKM, serta memperkuat kolaborasi antar lembaga.
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo ST MT mengatakan, Polinema sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi vokasi terbaik di Indonesia. Sudah seyogyanya menyiapkan SDM yang dapat berkiprah dalam pembangunan.
“Dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diemban di bidang pendidikan, Polinema menyelenggarakan pendidikan terapan untuk menyiapkan tenaga terampil dan kompeten. Diharapkan bisa memberikan warna bagi program pembangunan di Indonesia,” seru Supriatna, dalam sambutan pembukaan.
- UMM Lepas 3.010 Mahasiswa KKN Berdampak dalam Ketahanan Pangan dan Pelestarian Lingkungan
- DPR dan Pegiat Pendidikan Desak Pangkas Dana Sekolah Kedinasan untuk Keadilan
- Mengenal dan Bermain Bersama Lebah di Wisata Edukasi Petik Madu Lawang
Disebutkannya, Polinema juga mengemban amanah untuk menjalankan penelitian dan pengabdian masyarakat. Penelitian, lanjutnya, harus dilatarbelakangi oleh masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
“Penelitian yang dilakukan agar hilirisasinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri,” imbuh Direktur.
Acara FGD Pemberdayaan UMKM ini diisi dengan pengenalan lembaga, diskusi dan penyimpulan hasil dan rencana aksi. Dihadiri oleh Pembantu Direktur IV, Staf Ahli Bidang Kerja Sama, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kota Malang, Kepala KPPN Malang, Kepala KPKNL Malang, Bea Cukai Malang, Kadin Kota Malang. Kemudian Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, BPTP, Apdesi, RPRM, para Kepala Desa binaan Polinema dan beberapa dosen Polinema.
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kota Malang, Muhammad Sailendra ST MM mengatakan, isu yang perlu dicermati di Kota Malang adalah isu pengangguran terbuka. Menurutnya, peluang dan tantangannya adalah bagaimana membangun wirausaha atau UMKM. Agar mereka bisa berusaha sendiri menjadi sektor informal atau formal yang dapat menampung tenaga kerja.
“Kolaborasi sangat diperlukan, Polinema mencetak sarjana terapan yang siap pakai. Tinggal kita memperkuat link and match antara Polinema dengan industri. Produk Polinema tidak hanya SDM, tapi juga ada teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan UMKM,” ungkapnya. (rhd)
Baca juga:
- Kompolnas Cek Lokasi Kematian Diplomat Kemlu dan Tidak Temukan Kerusakan Fisik
- Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang
- Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Rusia Minta Pulang ke Indonesia
- Abid Seiya Siswa SD Ngaglik 1 Batu Tembus Mayor Label, Launching Hits Lagu Bumi Kita
- DPRD Soroti Anggaran Pemeliharaan Jembatan ke Rumah Bupati Saat Warga Swadaya Bangun Jalan