Batu, SERU.co.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu mengadakan acara Pameran Instalasi 1001 Patung Manusia Sampah. Acara tersebut bertempat di halaman Balai Kota Among Tani Pemkot Batu, Senin (25 /7/2022). Wali Kota Batu, Wakil Wali Kota Batu, jajaran Forkopimda, seniman dan masyarakat pemerhati lingkungan lainnya turut menghadiri.
Kepala DLH kota Batu, Aries Setiawan dalam laporan menyebutkan, kegiatan pembuatan 1001 manusia sampah ini diinisiasi oleh seniman Kota Batu dan diikuti masyarakat secara luas. Baik dari perusahaan swasta dan juga komunitas peduli lingkungan yang ada di Kota Batu. Patung-patung tersebut sudah dipajang beberapa hari untuk diapresiasi warga masyarakat dan juga wisatawan.
“Dengan adanya 1001 patung manusia sampah ini, tidaknya sebagai wahana kreatifitas dari seniman dan warga batu saja namun setidaknya bisa menjadi edukasi tentang sampah bagi masyarakat Kota Batu,” serunya.
- DPKH Kabupaten Malang Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Jelang Kurban
- Kenaikan Isa Almasih Serta Libur Panjang Polres Malang Amankan 67 Gereja dan Lokasi Tempat Keramaian
- Perusahaan PHK 60 Pekerja, Pemkot Malang Siapkan Strategi Entaskan Pengangguran
Sementara itu Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dalam sambutannya menyatakan, sangat antusias dengan kegiatan yang menarik tersebut. Pasalnya, sampah-sampah yang biasanya hanya terbuang begitu saja ternyata masih bisa dinikmati sebagai sebuah karya seni yang indah. Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat kota Batu lebih bijak terhadap permasalahan sampah.
“Ketika kita tidak bijak membuang plastik-plastik bahkan banyak ke sungai-sungai, sekali-kali kita bisa bayangkan bagaimana lingkungan kita akan menjadi sebuah lingkungan kota yang kumuh,” ungkapnya.
Orang nomor satu di kota Batu itu juga berharap masyarakat membiasakan diri dengan terus menjalankan program pilah sampah dari rumah. Dia juga meminta masyarakat untuk lebih mengenali tentang jenis sampah dan bagaimana cara mengelolanya agar masih bisa bermanfaat. Dengan cara demikian maka sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) akan sedikit berkurang.
“Kalau ada kulit buah-buahan bisa dibuat eco enzim dan sampah buah atau sayur lainnya bisa untuk diberi makan maggot. Untuk sampah sampah plastik bisa dijadikan hal-hal yang kreativitas yang luar biasa,” paparnya.
