Legenda di Tengah Kota: Berbeda Konsep di Tengah Ramainya Kota

Legenda di Tengah Kota: Berbeda Konsep di Tengah Ramainya Kota
Legenda di Tengah Kota: Berbeda Konsep di Tengah Ramainya Kota.
Aditya Dwi Saputra
Ilmu Komunikasi – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Bagi kaum milenial zaman sekarang, nongkrong bareng di tempat yang aesthetic dan unik memang sudah menjadi makanan sehari-hari, terutama di kafe ternama khususnya di kota Malang. Biasanya, anak muda ini selain menyeruput kopi gula aren atau latte tak luput juga membuat konten seperti mengambil foto yang bakal diunggah di sosial media.

Tidak jarang juga kafe dijadikan sebagai ladang bisnis yang cukup menjanjikan, tidak hanya menjual produk tapi juga dengan bermodal spot foto estetik dan harga minuman yang terjangkau. Namun berbeda dengan Ken dan Hafi yang memilih untuk membangun usaha depot yang menjual makanan berat di tengah maraknya kafe estetik.

Bacaan Lainnya

Siapa sih Ken dan Hafi? Mari kita kenalan.

Ken dan Hafi ialah pendiri yang melahirkan Depot 2 Legenda, berawal dari satu band bernama “Portlash” ternyata membawa dua pria ini menekuni bisnis kuliner. Mulai dari selera musik yang sama, latar belakang, hingga munculah celetukan untuk membuka depot makanan.

Pada saat itu Ken dan Hafi berkarier di koridornya masing-masing. Ken saat itu bekerja di kedai milik orang, sementara Hafi masih bekerja sebagai konsultan di suatu perusahaan. Merasa jenuh dengan profesi yang ditekuni, Ken dan Hafi akhirnya mengencangkan ikat pinggang untuk menekuni bisnis depot dan kemudian lahirlah nama “Depot 2 Legenda”. Angka 2 diambil karena diinisiasi oleh dua orang sedangkan legenda karena dipercaya usaha yang ditekuni sampai berusia 1000 tahun.

Banyak pertanyaan mengapa Ken dan Hafi membuka depot ini dibandingkan dengan mengikuti trend kafe yang estetik yang sangat menjamur di kota Malang. Ken menjelaskan bahwa memasak memang sudah menjadi bagian hidupnya, alasan memilih depot sebagai bisnis sebenarnya tidak begitu rumit. Karena mereka berdua mencintai kesederhanaan.

Namun kalau dilihat kembali, usaha perkopian ini sudah bagaikan lautan merah (red ocean) yang artinya sudah jenuh. Melihat semangat Ken dan Hafi dalam menjalankan bisnis depot ini justru hal yang unik. Kalau berbicara soal passion, mungkin Ken dan Hafi sudah berhasil merepresentasikan hal tersebut. Bagaimanapun kalau berbicara soal bisnis, kita memang seharusnya pintar-pintar meletakkan diri di pasar, ya yang biasa disebut dengan positioning.

Berlokasi di Jalan Oro-Oro Dowo, Malang, Depot 2 Legenda berdiri di sebuah bangunan tua dan tepat di pertigaan jalan. Depot 2 Legenda buka setiap Senin sampai Rabu, Kamis tutup, dan buka kembali pada Jumat hingga Minggu. Untuk jam bukanya sendiri, mulai dari pukul 07.00 WIB sampai habis, makanan berat baru dijual mulai 10.00 WIB.

Dengan memberikan konsep yang identik dengan kuno dan jadul, juga memberikan tempat yang sejuk dan strategis untuk para pemuda dan pemudi berkumpul. Untuk menu makanan yang ditawarkan adalah Chinese food. Tetapi Ken dan Hafi tidak hanya ingin berpatokan pada satu label, melainkan mereka ingin eskplorasi soal menu-menu yang belum mereka coba.

Dengan suasana kota Malang yang sejuk juga sangat mendukung dengan sajian makanan dari Depot 2 Legenda yang enak disantap waktu hangat-hangatnya. Tak heran banyak anak muda yang datang ke mari bukan hanya sekadar berpiknik tapi memang hidangan yang disajikan juga punya kualitas dan citarasanya.

Kini mulai banyak yang mengetahui keberadaan Depot 2 Legenda, berawal dari teman sepermainan kini sudah mulai menyebar luas di skena anak muda. Padahal kalau dibilang usia Depot 2 Legenda baru mau menginjak usia 1 tahun, sejak dibuka bulan Agustus 2021 lalu.

Untuk harganya menu nya sendiri relatif murah mulai dari Rp.20.000 untuk makanannya dan Rp5.000 untuk minumannya sudah bisa mengenyangkan perut.

Pos terkait