“Kesulitannya karena saya ibu-ibu yang masih gaptek (gagap teknologi), jadi pemasaran memang saya agak kesulitan. Apa lagi online ya, kalau online lebih susah dari pada offline. Kataku offline ketemu orang ditawarkan, kalau online yang butuh ilmunya saya,” tutur Ika.
Dalam kemasan yang cantik, dengan berat bersih 100 gram, browniesnya dibandrol dengan harga Rp15 ribu. Dari hasil usahanya itu dalam satu bulan, ibu rumah tangga tersebut dapat meraup untung Rp2-3 juta.
Untuk saat ini produknya masih memiliki dua varian toping saja, yakni toping almond dan cokocip saja. Dia berharap kedepannya ada pelatihan-pelatihan lagi, untuk menambah ilmunya agar tercetus kembali varian anyar untuk brownies kering miliknya. (ws6/ono)
Baca juga:
- PCNU Kota Batu Giatkan Sport Tourism Lewat Tournamen Tenis
- Ribuan Jamaah Riyadlul Jannah Doakan Kedamaian Kota Batu dan Indonesia
- Kodim 0833 Bersama Polresta Makota dan Instansi Lain Patroli Jaga Kamtibmas
- Babinsa Lowokwaru Dampingi Petani Tunggulwulung Panen Padi
- 42 Warga Jember Penyandang Disabilitas Terdaftar Penerima Kaki dan Tangan Palsu