“Kesulitannya karena saya ibu-ibu yang masih gaptek (gagap teknologi), jadi pemasaran memang saya agak kesulitan. Apa lagi online ya, kalau online lebih susah dari pada offline. Kataku offline ketemu orang ditawarkan, kalau online yang butuh ilmunya saya,” tutur Ika.
Dalam kemasan yang cantik, dengan berat bersih 100 gram, browniesnya dibandrol dengan harga Rp15 ribu. Dari hasil usahanya itu dalam satu bulan, ibu rumah tangga tersebut dapat meraup untung Rp2-3 juta.
Untuk saat ini produknya masih memiliki dua varian toping saja, yakni toping almond dan cokocip saja. Dia berharap kedepannya ada pelatihan-pelatihan lagi, untuk menambah ilmunya agar tercetus kembali varian anyar untuk brownies kering miliknya. (ws6/ono)
Baca juga:
- Film Komedi Romantis Layar Lebar Berdurasi Panjang bakal Diproduksi di Kota Batu
- UM Sabet Juara Umum Kedua di POMPROV Jatim 2025 dengan Torehan 97 Medali
- Lathifah Shohib Berharap Ritual Ibadah Kurban Menjadi Contoh Baik di Kehidupan Sehari-hari
- Warga Perum Jasatirta Ikhlas Berkurban untuk Berbagi dengan Sesama
- Sholat Idul Adha di Hanggar Skadud 32 Lanud Abd Saleh Dilanjutkan Pemotongan Hewan Kurban