Malang, SERU.co.id – UMKM dinilai tangguh dalam menghadapi gejolak ekonomi, terbukti saat krisis moneter 1998 dan pandemi covid-19 sejak 2019-2022. Tentunya peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan UMKM, terutama ketika menghadapi perdagangan bebas.
Anggota Komisi VI DPR RI, Ali Ahmad SH mengatakan, perdagangan bebas antara Indonesia dengan Korea tentunya menjadi ancaman berat bagi pelaku UMKM. Karena itu, untuk meningkatkan daya saing produk UMKM, dibutuhkan standardisasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
“Jumlah UMKM di Malang cukup banyak. Sayangnya sosialisasi yang disampaikan masih seputar masalah halal, belum menyentuh kepada standardisasi produk. Padahal kita sudah dikejar waktu agar produk UMKM itu benar-benar standar dan itu tidak susah,” seru Gus Ali, sapaan akrabnya, usai membuka Sosialisasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, di Atria Hotel, Senin (4/7/2022).
Dalam kesempatan itu, anggota Komisi VI DPR RI bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar sosialisasi standardisasi bertemakan “Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dengan SNI”. Diikuti puluhan pelaku UMKM dari wilayah Malang Raya.
Disebutkannya, masih banyak pelaku UMKM yang merasa kesulitan bagaimana cara mengurus standardisasi. Disisi lain, anggaran sosialisasi terbilang sangat kecil, sehingga BSN tidak bisa maksimal. Hal mendapatkan perhatian khusus DPR RI komisi VI, agar kerja BSN dapat maksimal melakukan sosialisasi dan pendampingan standardisasi pada UMKM.
“DPR kemarin lewat konsinyering mengusulkan, supaya tahun depan anggaran BSN ditambah lagi. Agar kita bisa bersosialisasi minimal di salah satu daerah tertentu, seperti Malang ini. Sehingga produk UMKM nanti bisa memiliki standar nasional,” beber pria asal Karangploso, Kabupaten Malang.
Menurutnya, melalui standardisasi, UMKM dapat memperoleh banyak kemudahan, seperti pembiayaan dan bantuan modal usaha bunga ringan tanpa jaminan. Dimana salah satu syaratnya mengutamakan kualitas produk nasional. Selain itu, perbankan juga akan memberikan pelatihan dan pemasaran yang memudahkan UMKM naik kelas menjadi industri.