Tulungagung, SERU.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, bersama Kementerian Kesehatan RI dan Komisi IX DPR RI melakukan edukasi cara pembuatan dan penggunaan jamu yang aman bermutu dan bermanfaat.
Kegiatan tersebut dalam upaya melestarikan salah satu warisan budaya nenek moyang Indonesia, yaitu berupa ramuan herbal khas nusantara yang bernama jamu. Selain memiliki banyak khasiat, harga jamu pun relatif terjangkau oleh masyarakat kalangan bawah.
“Jadi pada Sabtu 25 Juni 2022, kita yaitu Dinkes Tulungagung bersama Kementerian Kesehatan RI dan Komisi IX DPR RI melakukan kegiatan edukasi, bagaimana cara pembuatan dan penggunaan jamu yang aman bermutu dan bermanfaat,” tutur Kasi Perbekalan dan Farmasi Dinkes Tulungagung, Masduki, Rabu (29/6/2022).
Ditambahkan Masduki, kegiatan edukasi pembuatan dan penggunaan jamu yang aman bermutu tersebut diikuti ratusan peserta mengambil tempat di lotus garden Desa Ketanon Kecamatan Kedungwaru.
Menurutnya, penggunaan obat tradisional di Indonesia sudah berlangsung berabad-abad lamanya, jauh sebelum obat modern ditemukan dan dipasarkan dan tidak ada yang dapat memastikan sejak kapan pengobatan herbal tradisional khas nusantara ini pertama kali diperkenalkan.
Namun, lanjut Masduki, penggunaan jamu tercermin pada lukisan di relief Candi Borobudur dan resep tanaman obat yang ditulis dari tahun 991 sampai 1016 pada daun lontar di Bali.
Jamu sendiri merupakan pengobatan khas Indonesia yang diyakini hampir tidak memiliki efek samping. Selain itu kekhasan jamu berasal dari bahan-bahan yang juga tumbuh-tumbuhan asli Indonesia. Namun kekhasan ini semakin terancam karena beberapa bahan baku jamu Indonesia telah diincar asing untuk dipatenkan.