Mentan Prioritas Vaksin Zona Merah PMK, Wacana Ganti Rugi Rp10 juta

Mentan Syahrul Yasin Limpo, menjawab pertanyaan awak media. (rhd) - Mentan Prioritas Vaksin Zona Merah PMK, Wacana Ganti Rugi Rp10 juta
Mentan Syahrul Yasin Limpo, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Kementerian Pertanian prioritaskan 19 provinsi untuk pendistribusian vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak. Terdapat 3 (tiga) juta vaksin PMK yang akan disebar di seluruh Indonesia, diprioritaskan untuk zona merah agar tak menyebar ke zona lainnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendistribusian ke sejumlah daerah yang dianggap suspek. Pada tahap awal, pihaknya menerima sekitar 800 dosis dan langsung didistribusikan ke daerah terdampak zona merah.

Bacaan Lainnya

“Vaksin sudah dari tanggal 18 Juni 2022, kita sudah sebar dengan tahapan-tahapan yang ada. Tentu yang menjadi prioritas adalah daerah-daerah yang kita anggap ada suspek (PMK), terutama zona merah,” seru Mentan Syahrul, saat menghadiri pengukuhan Profesor Kehormatan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), di Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (25/6/2022).

Dirinya mengungkapkan, jika populasi hewan ternak di Indonesia yang terpapar PMK sekitar 200 ribu, dari total 18 juta populasi. Sehingga pendistribusiannya hanya diprioritaskan di daerah-daerah zona merah saja.

“Kita sebar tiga juta dosis dulu, karena yang terkena seluruhnya kurang lebih 200 ribu. Saat kita terima vaksin, langsung kita sebar sebagai langkah cepat sesuai arahan dari bapak Presiden,” imbuhnya.

Syahrul juga mengungkapkan, jika wabah PMK tersebut penyebarannya dapat menyebar melalui udara (airborne). Untuk itu, dirinya meminta terhadap peternak yang ada di zona merah agar dapat mengantisipasi sebaran PMK.

“Tentu saja kita tidak boleh menganggap ini ringan, karena penyebarannya melalui airborne. Oleh karena itu, saat keluar atau masuk ke kandang harus ada perlakuan kesehatan, termasuk menggunakan APD (alat pelindung diri, red),” tutur Syahrul.

Pos terkait