Universitas Brawijaya Kukuhkan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar Jadi Profesor Kehormatan

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar jadi Profesor Kehormatan UB. (ist) - Universitas Brawijaya Kukuhkan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar Jadi Profesor Kehormatan
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar jadi Profesor Kehormatan UB. (ist)

Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya kembali menambah profesor baru. Senat Akademik Universitas Brawijaya mengukuhkan Prof Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, MSc, sebagai Profesor Kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini menjadi profesor ke-30 di Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-167 di Universitas Brawijaya.

Dalam orasi ilmiahnya, Menteri LHK, Prof Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, MSc menyampaikan, kebaharuan (novelty) tentang Indonesia’s Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, dengan memberikan target pembangunan yang sangat fokus. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah pembangunan sektor kehutanan, seluruh program kegiatan memiliki indikator dan satuan volume ukur yang sama, yaitu CO2e. Dimana target kinerja sebelumnya menggunakan berbagai satuan, seperti hektar, m3, ton, dan rupiah.

Bacaan Lainnya

“Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dilaksanakan melalui pendekatan terstruktur dan sistematis, dikembangkan dengan pendalaman hubungan kausalitas antar kebijakan menghadapi tantangan global pengendalian perubahan iklim. Sehingga Indonesia dapat memberikan contoh kejujuran, komitmen bukan hanya sekedar janji pledge, akan tetapi betul-betul bekerja dalam delivered commitment,” ungkap Siti Nurbaya, saat menjadi Profesor Kehormatan pertama yang dimiliki Fakultas Pertanian UB, Sabtu (25/6/2021).

Disebutkannya, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 juga mendorong kinerja sektor kehutanan menuju target pembangunan yang sama, yaitu tercapainya tingkat emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030. Ada tiga pijakan dasar utama yang menjadi modalitas kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yaitu Sustainable Forest Management, Environmental Governance, dan Carbon Governance.

Semua langkah aksi telah dirancang secara rinci dan terintegrasi, agar dapat memberikan manfaat ganda. Berupa pengurangan terukur laju emisi, perbaikan dan peningkatan tutupan kanopi hutan dan lahan, perbaikan berbagai fungsi utama hutan seperti tata air, iklim mikro, ekosistem, konservasi keanekaragaman hayati. Sekaligus sebagai sumbangan bagi kesejahteraan, kesetaraan dan kesehatan masyarakat serta tegaknya hukum, dimana kemudian ditentukan prioritas lokusnya.

“Implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan wujud nyata komitmen sektor kehutanan Indonesia. Tidak hanya dalam skala nasional, namun juga kontribusi kepada dunia, kepada masyarakat global. Serta sebagai legacy generasi saat ini kepada generasi yang akan datang,” beber Siti Nurbaya.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar saat membacakan pidato pengukuhan. (rhd)

FOLU Net Sink telah dimandatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2021, untuk mencapai kondisi net sink sektor kehutanan dan lahan di tahun 2030. Sektor FOLU memiliki peranan yang penting, terutama untuk mengimbangi emisi dari sektor yang sulit, menurunkan emisinya, khususnya sektor energi
Sehingga memiliki kemampuan untuk mempertahankan tren net sink setelah 2030.

Pos terkait