Nyaris Ambrol Sejak 2017
Malang, SERU.co.id – SDN 3 Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, memiliki tiga kelas yang nyaris ambrol sejak tahun 2017. Hal tersebut diakibatkan karena kuda-kuda penyangga atap yang sudah lapuk, sehingga pihak sekolah berusaha mencegahnya dengan cara menopang dengan batang bambu.
Kepala Sekolah SDN 3 Pandanlandung, Abdul Ghafur mengatakan, meskipun mengkhawatirkan namun ruang kelas tersebutlah masih saja digunakan. Terlihat atap berlubang sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi anak didiknya, disaat hujan air pun juga akan masuk ke ruangan melalui atap-atap usang itu dan mengakibatkan banjir.
“Pertama kali tahu rusak itu sewaktu hari pertama masuk selepas libur panjang, beruntung tidak ada siswa yang menjadi korban akibat rusaknya atap tersebut.” seru Ghafur.
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
- Sosialisasi Kurang, Ketua DPRD Kota Malang Berharap Penjaringan Kembali Sekolah Rakyat
Dirinya juga mengaku, dulu pernah akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Malang, namun karena pandemi bantuan tersebut menjadi terkendala.
“Hujan juga jarang terjadi di pagi hari sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Namun, guru dan siswa harus mengepel lantai terlebih dahulu jika sehari sebelumnya hujan, karena lantai kelas dipastikan tergenang air,” jelasnya.
Tiga ruang kelas tersebut adalah kelas dua, kelas tiga, dan kelas empat. Untuk ruang kelas dua mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga siswa kelas itu harus mengungsi ke kelas satu. Dan sedangkan murid kelas satu terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di ruang mushola.
“Kalau perbaikan yang sifatnya berat seperti bangunan begini, harus pengajuan ke dinas. Kalau sifatnya ringan masih bisa menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah),” imbuhnya.
