Pemkot Batu Segera Studi Banding Pengelolaan Pasar

Pengerjaan proyek pasar induk Batu. (dik) - Pemkot Batu Segera Studi Banding Pengelolaan Pasar
Pengerjaan proyek pasar induk Batu. (dik)

Batu, SERU.co.id – Hingga saat ini Pemkot Batu belum memberikan kepastian terkait model pengelolaan pasar. Lantaran pihak Pemkot Batu masih harus rembukan. Untuk memastikan akan menggunakan model pengelolaannya nanti seperti apa, akan dilakukan kunjungan atau studi banding terlebih dahulu ke daerah lain.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, studi banding diperlukan guna mengamati dan belajar tentang tata kelola pasar yang tepat. Apakah nanti lebih cocok berupa perusahaan daerah (PD) Pasar, tetap menjadi UPT atau pilihan lainnya. Dari kegiatan studi banding tersebut, barulah Pemkot Batu memiliki gambaran.

Bacaan Lainnya

“Baik buruknya tata kelola yang sudah kita pelajari tentu akan disaring untuk memilih yang cocok. Apalagi pasar ini merupakan pasar terbesar di Jatim bahkan di Indonesia. Sebab luasnya mencapai 4 hektare,” seru Punjul.

Orang nomor dua di Kota Batu itu menuturkan, untuk menentukan tata kelola pasar adalah hal yang sangat riskan. Sehingga harus benar-benar dipertimbangkan dengan tepat. Sehingga, ketika pembangunan pasar sudah selesai, Pemkot Batu tidak lagi bingung dengan model pengelolaan.

“Dari gambaran awal sebenarnya sudah kita kantongi. Tapi masih belum bisa dibicarakan, menunggu yang fix saja nanti,” tuturnya.

Punjul yang juga Ketua DPC PDIP Batu ini menilai, Bandung dan Jogjakarta adalah kota yang layak dijadikan studi banding. Mengingat dua kota ini juga memiliki julukan yang sama dengan Batu, yaitu Kota Wisata. Sehingga kegiatan pariwisata dari seluruh Indonesia juga terpusat di sana.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, apabila manajemen Pasar Induk Among Tani dikelola oleh UPT, dirasa masih kurang. Karena untuk UPT, pengelolaannya hanya diisi pejabat eselon lV. Hal ini akan membuat berat dalam pengelolaan.

“”Pasar ini akan lebih modern. Kalau dikelola oleh UPT pasti akan berat. Karena segala hal dan permasalahan kompleks akan ada di dalamnya,” pungkasnya. (dik/mzm)


Baca juga:

Pos terkait