“Jika dia sudah bisa berbicara, bisa diambil keterangan baru kita lakukan gelar perkara lagi untuk penetapan tersangkanya,” tutup Ferli.
Sebelumnya, saat pertama kali ditemukan, W sudah tergeletak tak bernyawa di lantai dapur rumahnya dengan kepala yang ditutupi bantal yang bersimbah darah. Tidak jauh dari lokasi penemuan mayat nenek, sekitar 50 meter MH, juga didapati tergeletak tak berdaya di pekarangan warga saat berupaya meminta pertolongan kepada tetangganya. Dengan berbagai luka di perut dan lehernya yang diakibatkan dari sabetan benda tajam.
Dari hasil pemeriksaan, penyebab sang nenek meninggal, karena adanya pukulan benda tumpul di kepalanya. Yang mengakibatkan tengkorak W pecah dari belakang hingga depan dan tidak ada bekas sayatan di tubuh jenazah. Luka pada tubuh MS, juga menjadi bekal untuk mendalami kasus tersebut.
“Luka MS, ditemukan sayatan di bagian perut kemudian juga luka sayatan di bagian leher. Tapi kita memang menemukan luka langsung ke bagian tubuh, artinya tidak ada baju yang robek akibat luka tersebut,” terang Kapolres Malang itu. (ws6/ono)
Baca juga:
- dr Nur Rochmah Isi Kekosongan Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Lima Tahun Kosong
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah
- Ini Langkah Kapolres Batu Tangani Fenomena Sound Horeg
- Bupati Jember Sebut Koperasi Merah Putih Dukung Ekonomi Kerakyatan Entaskan Kemiskinan