Wabah PMK Paling Banyak Menyerang Ternak di Kecamatan Batu

Salah seorang peternak Sapi di Kelurahan Songgokerto. (dik) - Wabah PMK Paling Banyak Menyerang Ternak di Kecamatan Batu
Salah seorang peternak Sapi di Kelurahan Songgokerto. (dik)

Batu, SERU.co.id – Perkembangan hewan yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Batu menunjukkan angka yang cukup mempriharinkan. Dari data yang diperoleh SERU.co.id, sudah ada 1348 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 ekor mati dan yang sembuh mencapai 188 ekor.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, Pemkot Batu terus melakukan berbagai upaya. Diantaranya bekerja sama dengan (Balai Besar Veteriner) BBVET dan Pusat Veteriner Farma (PUSVETMA) Batu. Tercatat pula, 432 ekor hewan yang terjangkit PMK adalah dari kecamatan Batu.

Bacaan Lainnya

“Kami menetapkan lockdown bagi zona terdampak dengan luas cakupan 3-10 km dari wilayah terdampak PMK,” seru Punjul.

Orang nomor dua di Kota Batu itu menjelaskan, Pemkot Batu aktif membagikan desinfektan serta antibiotik untuk cegah infeksi bakteri pada hewan. Pihaknya juga menerjunkan sebanyak 5 dokter hewan untuk menangani kasus ini. Juga ada petugas di setiap desa dan ada 2 orang berjaga di Posko serta 2 orang lain untuk tugas lainnya.

“Kami akui ketersediaan dokter hewan masih kurang. Idealnya ada satu dokter di tiap desa dan kelurahan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok peternak sapi perah Podo Rukun, Kelurahan Songgokerto, Kusworo mengaku jika hasil susu semua peternak sapi perah di kelompoknya menurun drastis. Ia pun berharap ada bantuan dan penanganan yang cepat dari Pemkot Batu. Dijelaskan, sebelum ada PMK satu Sapi bisa menghasilkan 15-20 liter setiap hari.

“Sekarang ada yang cuman 1 liter sehari, ada yang tidak ada sama sekali ,” pungkasnya. (dik/mzm)


Baca juga:

Pos terkait