Malang, SERU.co.id – Musim hujan berkepanjangan picu kerusakan pada tanaman cabai. Para petani mengaku hasil panen mereka menurun drastis sehingga mengakibatkan harga cabai di pasaran meroket tajam.
Petani cabai, Semmi (58), warga Jatimulyo, Kecamatan Sumberpucung Malang mengaku karena hujan yang berkepanjangan membuat buah cabai yang ia tanam berwarna hitam-hitam dan mengering. Atau yang sering para petani sebut cacar buah (antraknosa).
“Saya hanya menanam sedikit, 700 pohon saja. Biasanya kalau tidak kena virus saya sekali panen sampai 10-20 kilogram, sekarang hanya satu kilogram, dua kilo aja bagus,” seru Sammi.
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Tingkat Hunian Hotel Kota Malang Capai 47 Persen, Diyakini Melonjak Lewat Program 1.000 Event
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
Tak hanya petani, para pedagang juga merasa resah karena banyak petani yang gagal panen akhirnya harga cabai meningkat. Seperti dirasakan salah satu pedagang cabai di Pasar Ngebruk Kecamatan Sumberpucung, Sriani (53). Ia menjelaskan, harga cabain kini semakin hari semakin naik.
Sekarang ini harga dari petani mencapai Rp70 ribu per kilogramnya, kemudian dirinya jual kembali Rp90 ribu. Hal tersebut membuat para pembeli mengurangi jumlah belanjaannya.
“Ya berkurang, biasanya sehari paling sedikit habis lima kilogram, tapi saat ini paling banyak hanya 3 kilogram. Kualitas barangnya juga menurun, karena petani gagal panen hujan terus,” terang Sriani.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwanto menjelaskan, guna menanggulangi fenomena itu, pihaknya akan melakukan pamantauan. Juga akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mencegah langkanya cabai rawit di Kabupaten Malang. Bila perlu kemungkinan ada pasokan cabai dari luar Jawa Timur yg bisa dialihkan ke Kabupaten Malang.
“Kita terus memantau, melakukan koordinasi dengan beberapa kabupaten lain untuk menutupi kebutuhan cabai tetap terjaga di Kabupaten Malang,” jelas Agung. (ws6/ono)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Tingkat Hunian Hotel Kota Malang Capai 47 Persen, Diyakini Melonjak Lewat Program 1.000 Event