Terpisah, Ketua GP Ansor Tulungagung, Mukhamad Syukur M.PdI mengatakan titik tekan kepengurusan periode ini adalah tetap fokus pada penguatan kaderisasi karena ruhnya organisasi. Pihaknya akan maksimalkan dan mendorong kepada semua PAC untuk memaksimalkan program pengkaderan Diklatsar dan PKD.
“Kalau di cabang ya PKL dan Susbalan, karena ruhnya organisasi adalah kaderisasi,” jelasnya.
Selanjutnya, perihal penataan kelembagaan. Ansor Tulungagung akan memastikan seluruh Surat Keputusan (SK) Ranting sebanyak 278 lebih semua hidup. Serta SK Pimpinan Anak Cabang (PAC) sebanyak 19 memastikan hidup. Karena ukuran lembaga organisasi salah satunya adalah diawali dengan SK tidak mati
Titik tekan ketiga adalah revitalisasi budaya dan tradisi, yaitu bagaimana Aswaja An-nahdliyah bisa diterjemahkan sampai di masyarakat yang nanti melalui Rijalul Ansor. Keempat terkait dengan penguatan ekonomi baik itu ekonomi anggota dan kader serta organisasi.
“Ada program magang Jepang, kita sudah mengirimkan ada 18 orang 2018. Pada 2019 ada 89 orang yang sudah berangkat ke Jepang. Termasuk 2022 ini kita juga membuka lagi saat ini sudah 200 lebih yang mendaftar,” jelasnya.
Titik tekan kelima terkait dengan digitalisasi kegiatan dan dakwah. Sebab menurut Syukur, sudah waktunya untuk memaksimalkan dan melek media atau IT. Pihaknya mendorong semua kader anggota Ansor Banser termasuk di ranting PAC semuanya untuk melek media dan IT.
“Dakwah tidak cukup dengan cara tato muka tetapi juga dengan cara daring,” pungkasnya. (jaz/ono)
Baca juga:
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha
- DPRD Kota Malang Soroti Rencana Pembangunan Gedung Parkir Kayutangan dan Nasib Jukir
- Wali Kota Target Kickboxing Kota Malang Raih Delapan Emas di Porprov IX Jatim 2025