“Dapat berupa bantuan bantuan pengawasan isolasi dan lockdown, bantuan pendampingan pengawasan penutupan pasar hewan. Dan yang terpenting bantuan pengawasan lalu lintas dari daerah yang tertular PMK, dan jangan lupa disosialisasikan,” ujarnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto mengaku, jika selama ini Kodam turut andil dalam proses penanggulangan PMK itu sendiri. Dengan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan, sekaligus update data terkait kondisi hewan ternak yang ada di wilayah Jawa Timur.
“Apalagi tidak semua peternak itu memahami secara jelas apa sih sebenarnya PMK ini. Dan bagaimana cara mengatasinya,” kata Mayjen TNI Nurcahyanto.
- 42 Warga Jember Penyandang Disabilitas Terdaftar Penerima Kaki dan Tangan Palsu
- Danlanud Abd Saleh Ajak Prajurit Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Menjalankan Tugas
- Lahan di Bantur Dipilih sebagai Lokasi Pembangunan Sekolah Rakyat Permanen Kabupaten Malang
Menurutnya, Kodam V/Brawijaya siap membantu dan mengawal kebijakan pemerintah Jawa Timur untuk mengatasi penyakit mulut pada hewan.
“Penting membuat regulasi internal maupun eksternal dalam rangka menjadi landasan hukum serta memastikan kejelasan tupoksi. Sekaligus memperjelas pola jika kejadian PMK terjadi kembali,” tuturnya.