Sutiaji mengungkapkan, jika mahawasiswa yang diringkus sebelumnya oleh Densus 88 tersebut bukanlah warga Kota Malang asli. Kendati demikian, dia meminta kepada warga Kota Malang untuk tetap waspada. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan, gerakan-gerakan tersebut mempengaruhi warga Kota Malang secara tidak langsung.
“Warga Kota Malang sendiri tidak pernah, ini adalah kewaspadaan untuk semuanya. Tidak menutup kemungkinan mereka juga, karena sel ini nanti akan mempengaruhi ke yang lain,” tuturnya.
Dengan itu dia mengungkapkan, dalam memitigasi adanya risiko yang timbul di kalangan masyarakat. Dirinya meminta kerjasama dan perhatian dari seluruh pihak.
“Saya minta kewaspadaannya, ini bagi semuanya. Terutama di lingkup RT/RW, dan yang paling utama bagi setiap orang tua untuk menjaga anak-anaknya,” imbuh Wali Kota Malang tersebut.
Sebagai langkah antisipasi kedepannya, pihak ya akan segera menguatkan dan menjalin komunikasi dengan beberapa Perguruan Tinggi di Kota Malang. Hal itu dilakukan agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi baru-baru ini.
“Beberapa bulan yang lalu sudah dilakukan seminar kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ini salah satu upaya keprihatinan kita,” tutupnya. (ws5/mzm)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan