Intip Rahasia Bisnis Saus Deepika Homemade, Tips Bangkit dari Pandemi

Pemilik Deepika Homemade, Handrian Thomas, saat memproduksi saus di rumahnya. (ist) - Intip Rahasia Bisnis Saus Deepika Homemade, Tips Bangkit dari Pandemi
Pemilik Deepika Homemade, Handrian Thomas, saat memproduksi saus di rumahnya. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pandemi covid-19 memiliki efek secara langsung di dunia usaha dan industri. Lumpuhnya sektor tersebut, menjadi motivasi tersendiri bagi Handrian Thomas, dalam mengembangkan produk saus bernama Deepika Homemade di rumahnya.

Pemilik usaha saus Deepika Homemade, Handrian Thomas mengatakan, produknya diracik langsung olehnya bersama dua karyawan. Handrian memulai usahanya di masa pandemi, setelah melihat munculnya produk frozen food yang banyak dijual.

Bacaan Lainnya

“Karena banyak orang harus beraktivitas di rumah dan mulai bermunculan produk frozen food. Saya kepikiran untuk membuat pendamping makanan itu, ya saus ini. Bisa buat cocolan aneka makanan di rumah,” seru Handrian.

Warga Malang ini mulai menjualnya di media sosial Instagram. Kemudian Handrian juga menjajal peruntungan dengan membuka toko di e-commerce. Pada awalnya, ia belum banyak mempelajari cara optimalisasi berjualan secara online.

“Awal buka toko di Shopee waktu itu ya cuma buka toko aja, upload foto dan kasih keterangan. Tapi enggak tau trik dan cara biar toko saya bisa dilihat orang-orang yang lagi mencari saus,” jelasnya.

Hampir dua tahun berjalan, Handrian mengaku, belum banyak mengalami peningkatan penjualan. Dia lantas mulai mencari komunitas yang dapat meningkatkan pengetahuan seputar berbisnis online.

“Saya bergabung dengan Anja Mukti Malang, yang mengenalkan saya soal ilmu bisnis online. Dari sini, saya juga diarahkan untuk ikut pelatihan khusus dari e-commerce, agar benar-benar mengetahui trik berjualan di aplikasinya langsung,” ungkap Handrian.

Handrian pun mengikuti kelas perdana pelatihan bisnis digital di Kampus UMKM Shopee Malang pada April lalu. Pada sesi kelas beginner (pemula, red) ini, dia mulai menyadari ada banyak peluang yang bisa didapatkannya, jika melakukan optimalisasi e-commerce.

“Saya mendapatkan banyak ilmu tentang cara mengembangkan usaha dan potensi dari berjualan online di Shopee. Saya pun langsung buka satu-satu seluruh fitur yang ada untuk mempelajari,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, berbagai optimalisasi penjualan di Shopee diajarkan dalam pelatihan. Seperti teknis dalam memaksimalkan fitur gratis ongkir, promosi iklan.

“Seperti trik upload foto produk yang dapat memunculkan toko di pencarian, cara membuat deskripsi produk yang menarik. Hingga ragam program campaign yang dapat meningkatkan penjualan, seperti campaign tanggal kembar, dan Murah Lebay,” tambah Handrian.

Ia mengaku sangat terbantu, tentunya dengan adanya pendampingan yang diberikan kampus setelah pelatihan. Ia juga dapat bertanya langsung, jika menemui suatu kendala.

“Saya benar-benar baru sadar, kalau selama ini saya belum melakukan optimalisasi penjualan. Sekarang saya jadi semangat, karena tahu harus bagaimana agar bisa mengembangkan bisnis saya,” tuturnya.

Seperti diketahui, Shopee dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu meresmikan Kampus UMKM Shopee Malang, pada bulan April. Berlokasi di UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.

Hadirnya kampus ini bertujuan untuk mempermudah digitalisasi lebih banyak pelaku UMKM di Provinsi Jawa Timur, khususnya Kota Malang dan sekitarnya. Melalui peningkatan keterampilan digital, para UMKM bisa semakin memperluas jangkauan pemasaran produk ke seluruh Indonesia. (ws5/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait