Kasus Hepatitis Akut Belum Ada di Batu, Masyarakat Tetap diminta Waspada

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati. (ist) - Kasus Hepatitis Akut Belum Ada di Batu, Masyarakat Tetap diminta Waspada
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati. (ist)

Batu, SERU.co.id – Merebaknya pemberitaan tentang munculnya kasus baru Hepatitis Akut, membuat sebagian warga was-was. Namun hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mengaku belum ada kasus Hepatitis Akut di Kota Wisata tersebut.

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dokter Susana Indahwati mengatakan, Hepatitis juga dikenal oleh masyarakat awam dengan nama lain penyakit kuning. Ini disebabkan, pasien yang tertular penyakit ini, badannya juga akan kekuningan. Apabila ada kasus terkonfirmasi penyakit ini, maka Dinkes Batu akan melakukan tindak lanjut untuk menghentikan penyakit tersebut.

Bacaan Lainnya

“Insyallah sampai saat ini kasus Hepatitis Akut belum ada di Kota Batu,” serunya.

Dokter Susan, sapaan akrabnya menjelaskan, salah satu yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah menerapkan pola perilaku hidup sehat. Ditambah, menjaga supaya daya tahan tubuh tetap dalam kondisi prima atau fit. Ia pun meminta masyarakat agar menerapka empat langkah penting yang harus dilakukan.

“Pertama, masyarakat harus mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan dapat disertai demam ringan. Kedua, penderita harus segera di bawa ke Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat. Ketiga, perawatan harus disegerakan tanpa menunggu gejala kuning muncul. Keempat, jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa penderita pada faskes yang memiliki layanan ICU,” paparnya.

Dokter Susan juga mengingatkan, agar masyarakat juga mengetahui tanda-tanda awal Hepatitis akut yang sedang mengancam. Pada saat BAB, maka feses/ kotoran akan berwarna pucat, dan urine juga lebih berwarna gelap. Mengutip dari beberapa pemberitaan nasional, Jubir Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengkonfirmasi, jumlah korban meninggal dunia akibat serangan penyakit misterius hepatitis akut di Indonesia, bertambah menjadi 5 orang. (dik/ono)


Baca juga:

Pos terkait