Malang, SERU.co.id – Aksi viral di media sosial dengan video kejar-kejaran anggota polisi dengan terduga pengendara tabrak lari cukup menarik perhatian. Pasalnya, anggota polisi layaknya koboi dengan mengendarai mobil dan memvideo kejadian tersebut.
Kasat Sabhara, Kompol Syabain SH menuturkan, keberanian anggota Sabhara melakukan kejar-kejaran bukan karena keahlian. Akan tetapi kondisi yang memaksa untuk cepat dan tetap menjaga keselamatan, baik anggota maupun pengendara.
“Kita ikuti, bukan karena keahlian tapi nekat saja. Kita hanya memberikan tanda bunyi dari belakang. Sehingga ada atensi pengendara paling tidak mengetahui dan berhenti,” seru Kompol Syabain SH, di loby Polresta Makota, Selasa (26/4/2022).
Pihaknya mengaku, massa yang melihat aksi kejar-kejaran polisi dengan mobil yang juga berakhir menabrak salah satu mobil menimbulkan atensi. Karena geram dengan pengemudi yang berjalan zig zag, meski ada polisi malah tidak berhenti, akhirnya massa meluapkan emosi.
“Massa merusak kendaraan, tindakan itu tidak seharusnya,” bebernya.
Anggota Sabhara Polresta Makota mengutamakan sisi kemanusiaan dalam kejar-kejaran tersebut. Sehingga anggota tidak memotong kendaraan, itulah yang menjadi faktor kemanusian.
“Kalau manusia jadi korban dari kita, kita juga salah,” tutupnya.
Kasatlantas Polresta Malang Kota, AKP Yoppi Anggi Khrisna mengungkapkan, kondisi pengendara dan penumpang telah diamankan di unit Laka dengan keadaan sehat. Sehingga tidak ada kendala sama sekali selama evakuasi hingga diamankan.
Terkait hasil pemeriksaan, indikasinya mungkin melakukan tindak asusila atau mesum. Tetapi pihaknya tidak bisa menjustifikasi hal-hal yang lain seperti Narkoba.
“Mungkin karena takut ditemukan oleh anggota Sabhara, sehingga dari kedua pelaku Inova kabur,” bebernya.
AKP Yoppi menambahkan, meskipun kerugian yang dialami hanya materil, namun tetap harus menjalani proses lebih lanjut. Sebab terduga bisa dikenai sanksi terkait UU Lalu Lintas tabrak lari.
“Mereka sadar mereka juga punya SIM. Karena takut panik ketahuan dari anggota Sabhara mereka kabur,” tandasnya. (jaz/mzm)
Baca juga:
- Hotman Paris Minta Keadilan kepada Presiden Prabowo dalam Kasus Nadiem Makarim
- Diduga Bunuh Diri, Lansia di Pakis Bakar Tubuhnya dengan Bensin
- Delapan Pengurus Baru DPTP PKS Kabupaten Malang Dilantik, Targetkan Tujuh Kursi di Pilkada 2030
- Pasar Gadang Sering Macet, DPRD Kota Malang Desak Pemkot Atasi Masalah Lalin
- Pemkot Malang Perketat Pengawasan Media Sosial, Cegah Hoaks dan Provokasi