Malang, SERU.co.id – Umat Kristiani di seluruh dunia memperingati hari wafatnya Yesus Kristus, atau biasa disebut dengan Jumat Agung pada Jumat (15/4/2022). Jumat Agung adalah salah satu hari yang terdapat dalam Pekan Suci atau Tri Hari Suci.
Berdasarkan keterangan Pastor Kepala Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Malang, Romo Henricus Suwaji, dalam Jumat Agung ini umat kristiani memperingati pengorbanan yang dilakukan oleh Yesus Kristus dengan disalibnya, hingga wafat.
“Di Jumat Agung itu peringatan wafat Yesus, wafatnya itu justru untuk memulihkan kehidupan. Yesus ingin mengalahkan penderitaan manusia dengan penderitaannya, lalu mengalahkan kematian kita ini karena dosa, itu dengan kematiannya,” seru Romo Henricus.
Ia juga mengatakan, wafatnya Yesus tersebut sebagai perwujudan Kasih Allah yang tidak terbatas juga tidak bersyarat. Melalui wafatnya Yesus tersebut, gereja mewartakan kematian Yesus itu adalah kehidupan bagi umat manusia.
“Kisah kematian Yesus ini adalah kisah-kasih Allah sendiri kepada manusia yang tidak terbatas. Maka disebut Jumat Agung, jadi agungnya itu karena di dalam penderitaan dan kematian,” imbuhnya.
Sedangkan perayaan Jumat Agung, disebutkannya terdapat beberapa ritual tersendiri. Seperi Passio, yaitu penghayatan terhadap kisah penderitaan Yesus.
“Kalau perayaan sendiri saat Jumat Agung, ada ibadah bacaan-bacaan yang mengingatkan kita mulai dari perjanjian lama. Bahwa Yesus itu bener-bener yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia, lalu puncaknya nanti Passio,” pungkas Romo Henricus.
Ia mengatakan, setelah memperingati Jumat Agung, umat kristiani akan mempersiapkan dalam merayakan hari Paskah. Yaitu disebut dengan minggu paskah, yang merupakan hari terakhir dalam Pekan Suci.
“Setelah merayakan wafat Yesus, besok Sabtu ini akan menjelang paskah kita mempersiapkannya. Sampek nanti puncaknya di hari Minggu, bener-bener merayakan kebangkitan Tuhan,” tandasnya.
Pada perayaan Jumat Agung sendiri, di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Malang terdapat jadwal acara pekan suci. Pada saat Jumat Agung dilakukan secara tiga kali dalam sehari, untuk meminimalisir membludaknya para umat yang datang.
“Di sini ada tiga kali, jam 12.00 terus 15.00 terus jam 16.00. Ini dilakukan untuk menampung umat, ini juga bagian dari Prokes, maka dibuat begitu sehingga datangnya umat itu bisa terjadwal,” kata Romo.
Selain itu, dalam perayaan yang dilakukan oleh umat kristiani tersebut, terdapat tema tersendiri. Yang tujuannya yaitu sebagai pertobatan atas situasi yang dihadapi oleh umat kristiani.
“Ada tema tersendiri yang digulati oleh orang Katolik tahun ini. Yaitu Memulihkan Kehidupan Menjadikan Bumi Sehat dan Manusia Sejahtera,” pungkasnya.
Terakhir dia berharap, agar peringatan hari besar umat kristiani tersebut, dapat berjalan dengan khidmat. Ia juga mengatakan, bertepatannya dengan umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa, ia berharap agar kerukunan tetap dijaga.
“Saya berharap, perayaan ini bisa berjalan dengan baik, aman nyaman. Apalagi Jumat Agung bersamaan dengan ibadah puasa umat muslim, kita bisa saling menjaga, memelihara mengembangkan kerukunan,” tutupnya.
Sebagai informasi, umat kristiani merayakan Pekan Suci dimulai Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah. (ws5/ono)
Baca juga:
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
