Pelaku Pariwisata & Musisi Batu, Sepakat Ajak 100 Anak Yatim Nglencer

Dokumentasi kegiatan Ngabuburit bareng Anak Yatim 2019. (ist) - Pelaku Pariwisata & Musisi Batu, Sepakat Ajak 100 Anak Yatim Nglencer
Dokumentasi kegiatan Ngabuburit bareng Anak Yatim 2019. (ist)

Batu, SERU.co.id – Ada cara tersendiri untuk pelaku pariwisata dan musisi Batu untuk membahagiakan anak yatim di Bulan Ramadan ini. Beberapa organisasi pariwisata di Batu, sepakat menggelar acara Ngabuburit pelaku wisata dan musisi bersama yatim piatu dari panti asuhan. Acara ini bakal digelar, pada Kamis (20/4/2022) mendatang.

Salah satu penggagas acara ‘Ngabuburit pelaku wisata dan musisi Batu’, Ilham Adilia mengatakan, acara ini merupakan tradisi tahunan dari para pelaku wisata Batu. Karena penyelenggaranya para pelaku wisata, maka kemasan acaranya pun adalah wisata bareng anak yatim.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini adalah tahun ke-3 acara seperti ini. Sempat tertunda karena pandemi Covid-19,” serunya.

Ilham yang juga ketua DPC HPI Batu menyebutkan, acara ini bekerja sama dengan komunitas pemandu wisata Batu (BGC) dan Batu Profesional Tourism Association (BAPTA). Ditambah Komunitas Rental Mobil Indonesia (Korembi), perusahaan otobus Mec Holiday dan Batu Total Indiepeden (Komunitas musik indie Kota Batu). Paguyuban Pengusaha Catering (PPC), turut terlibat didalamnya.

“Ini salah satu cara kami untuk mengungkapkan rasa syukur dengan kebangkitan pariwisata, dan berbagi dengan sesama,” ungkapnya.

Uyak, panggilan akrabnya menyebutkan, 100 anak yatim yang akan diajak jalan-jalan ini, diambil dari beberapa panti asuhan yatim piatu di Kota Batu. Mereka akan diajak menikmati salah satu eduwisata di Batu, yaitu Museum Tubuh Bagong Adventure. dan selama perjalanan akan didampingi pemandu wisata berlisensi dari HPI dan BGC.

“Setelah jalan-jalan, anak-anak akan diberi santunan, dan akan dihibur sajian musik islami oleh musisi lokal Batu yang tergabung dalam BTI,” imbuhnya.

Uyak menambahkan, hingga menjelang acara nanti pihaknya juga membuka kesempatan, untuk yang ingin menyantuni anak yatim. Tidak terbatas bagi insan pariwisata di Batu, namun terbuka untuk siapa saja. Harapannya, momen ini memberikan kesan bagi anak yatim.

“Kita patut bersyukur sudah diberi rezeki, pariwisata sudah mulai jalan. Semoga doa anak yatim ini nanti semakin membuka rezeki insan pariwisata, musisi atau siapapun yang terlibat,” pungkasnya. (dik/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait