Malang, SERU.co.id – Wacana pemberi uang untuk pengemis atau anak jalanan di Kota Malang masih digodok. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang membenarkan hal tersebut.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Penny Indriani menjelaskan, peraturan ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang. Akan tetapi, ada poin perihal pemberian sanksi kepada pemberi pengemis masih digodok oleh Pemkot Malang.
“Karena Perda itu nggak bisa diubah beberapa pasal,” seru Penny Indriani.
Peny menyebutkan, sanksi tersebut tidak hanya diberlakukan kepada pemberi, namun juga yang menerima atau pengemis. Alasan mendasar Dinsos tidak lain untuk memberikan rasa aman dan nyaman di Kota Malang.
Selain itu, maksud Dinsos memberikan sanksi agar si pemberi menyalurkan sedikit rezeki ke pihak yang jelas. Salah satunya akan diarahkan langsung ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, jika ingin menyalurkan zakat maupun infaq.
“Sebaiknya kalau mau memberi tidak di jalanan. Kalau bisa ke Baznas dan pasti nanti akan disalurkan pada yang berhak,” imbuhnya.
Pihaknya mengimbau, para pengemis yang meminta-minta tidak menggantungkan diri dengan turun ke jalan. Sebab, Dinsos-P3AP2KB sudah memberikan binaan mental, sosialisasi, termasuk juga memberi pelatihan kerja pada pengemis dan anak jalanan sebagai solusi nyata.
“Kami ada penanganan dari Dinsos. Selain itu, kami juga sudah siapkan shelter bagi mereka yang nggak punya rumah,” tutupnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja