Puluhan Remaja Terjaring Razia Balap Liar di Jalibar

Puluhan unit sepeda motor yang berhasil diamankan oleh pihak Polsek Ngajum, dari razia balap liar. (ws5) - Puluhan Remaja Terjaring Razia Balap Liar di Jalibar
Puluhan unit sepeda motor yang berhasil diamankan oleh pihak Polsek Ngajum, dari razia balap liar. (ws5)

Malang, SERU.co.id – Pada Sabtu (2/4/2022) pukul 23.00 hingga dini hari, Kapolsek Ngajum beserta Anggota Lalu Lintas Polres Malang, lakukan razia balapan liar di wilayah Jalibar, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Kapolsek Ngajum, AKP Ronny Margas SH mengatakan, pihaknya akan terus melakukan operasi selama bulan Ramadan.

Bacaan Lainnya

“Kemarin sesuai dengan arahan pak Kapolres, titik-titik yang menjadi arena balap liar, selama bulan puasa akan dijaga ketat, termasuk Jalibar,” seru Ronny.

Ia menyebutkan, lokasi tersebut memang sering diadakan balap liar, juga menjadi titik kumpul para remaja ketika malam minggu. Pihak Kepolisian juga telah berhasil mengamankan 36 unit sepeda motor.

“Disitu sering diadakan, kemudian, arus lalu lintas untuk jam segitu masih ramai, jadi sangat membahayakan pengguna jalan. Kita amankan 36 tadi malam, sebenarnya yang berkerumun lebih dari itu.” pungkasnya.

Kapolsek Ngajum juga menambahkan, setelah diamankan, rata-rata remaja yang datang pada malam itu bukan warga lokal Ngajum sendiri, serta banyak yang tidak membawa surat-surat kendaraan.

“Semuanya banyak yang tidak bawa surat, kebanyakan dari orang jauh, Sumberpucung, Kota Malang dan Gondanglegi, jadi penduduk lokal itu jarang. Setelah ditangkap, kita lakukan pembinaan, dan bagi yang ingin mengambil motornya harus mengganti knalpot brong dengan standar, serta membawa surat lengkap,” ujar AKP Ronny.

Atas kejadian tersebut, dirinya menghimbau kepada masyarakat terutama kepada orang tua, agar lebih memperhatikan anak-anaknya. Pasalnya, rata-rata dari peserta balap liar tersebut, masih remaja yang duduk di bangku kelas SMP-SMA.

“Himbauan kepada orang tua yang mempunyai anak SMP-SMA itu diwaspadai dan dihimbau untuk melarang mengikuti kegiatan seperti itu. Intinya tetap, orang tua perlu menegor dan mengawasi, besok hari senin kita juga akan mendatangkan orang tua untuk lakukan pembinaan,” tutupnya. (ws5)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait