Batu, SERU.co.id – Pandemi covid-19 memang telah memukul sektor industri dan usaha kecil. Berhentinya usaha oleh-oleh khas Kota Batu, membuat barang milik UMKM tidak bergerak dan akhirnya stop produksi. Dengan meredanya kondisi pandemi, UMKM Batu berusaha bangkit lagi dari keterpurukannya.
Anggota Komisi B DPRD Kota Batu, Saifuddin mengatakan, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag), turut bertanggungjawab dengan keberlangsungan UMKM di Kotanya. Diskumindag bisa merencanakan dan membuat regulasi seputar UMKM. Diskumindag bisa menjadi ‘agent of change’ bagi usaha yang ada.
“Diskumindag harus jadi yang terdepan untuk memperjuangkan UMKM,” serunya.
Anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mendorong Diskumindag untuk menggiatkan pelatihan yang sifatnya terpadu, tidak parsial. Dalam arti, tidak berhenti hanya pelatihan sebatas tentang produksi saja, namun sekaligus untuk pengemasan dan pemasarannya. Dengan pelatihan yang diberikan, harapannya UMKM Batu bisa lebih berkembang.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Diskumindag Batu, Kairo Latief menuturkan, pihaknya memililiki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM). Pusat layanan usaha ini, telah mengadakan berbagai kegiatan untuk pemberdayaan UMKM. Sesuai kendala yang dihadapi pelaku usaha, PLUT-KUMKM memiliki lima orang konsultan yang mempunyai bidang keahlian masing-masing.
“Dalam hal pemasaran produk, Diskumindag dan PLUT-KUMKM juga sudah melakukan berbagai upaya, seperti pameran, melalui online dan melalui kegiatan-kegiatan diluar kota, serta menggandeng mitra pasar modern,” pungkasnya. (dik/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan