Batu, SERU.co.id – 51 karyawan dari berbagai hotel di Kota Batu, mendapatkan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, bertempat di Hotel Zam-Zam Batu dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini, bertujuan untuk peningkatan kapasitas pekerja hotel dalam mempersiapkan diri saat terjadinya bencana gempa bumi.
Membuka sambutan, Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana ini, diselenggarakan dengan harapan semua hotel dan restoran di Batu siap ketika menghadapi bencana yang tiba-tiba. Memiliki kesiapan dalam hal mitigasinya, maupun kesiapan dalam hal pencegahannya. Sujud pun mencontohkan Jepang, sebagai salah satu negara dengan mitigasi dan pencegahan bencana yang bagus.
“Jepang, saat mereka terkena gempa besar, apa yang dilakukan dari awal semuanya siap dan korban jiwa hanya sedikit sekali. Ini menunjukkan bahwa mitigasinya bagus,” serunya kepada SERU.co.id, Selasa (29/3/2022).
Sujud, panggilan akrab Ketua PHRI Batu juga menjelaskan, bencana banjir bandang 4 November lalu cukup memukul dunia usaha perhotelan. Pasalnya, saat itu sempat terjadi kenaikan okupansi tamu, namun susut lagi ketika khabar banjir bandang merebak. Itu terjadi akibat kesalahpahaman dari informasi.
“Semuanya mengira kota Batu terdampak secara keseluruhan. Itu membuat okupansi kembali sempat turun,” jelasnya.

Direktur PT. Selecta itu pun berharap, pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana yang diberikan, akan menjadi dasar untuk menangani bencana dengan lebih baik dan sigap. Untuk itu, anggota PHRI yang diikutsertakan oleh perusahaannya dalam pelatihan ini, bisa mengikuti secara seksama. Dan usai pelatihan, ilmu yang didapat juga ditularkan pada hoteliers yang lain.
“Kita akan sebarkan kepada seluruh rekan-rekan kita hotel di masing-masing,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Batu, Gatot Nugroho memaparkan, kegiatan pelatihan tersebut, berdasarkan hasil pertemuan BPBD dan PHRI, tahun 2021 lalu. Dari diskusi sebelumnya, diketahui ada ancaman gempa Megathrust yang tidak bisa dihindari. Pertemuan itu selanjutnya diteruskan dengan koordinasi dengan pihak kecamatan se-Kota Batu.
“Dari hasil pertemuan tersebut, dilaksanakanlah kegiatan pencegahan dan mitigasi bencana hari ini,” ungkapnya

Gatot menuturkan, peran pemerintah, masyarakat dan dunia usaha sangat penting dalam hal urusan penanggulangan bencana. Agar kegiatan penanggulangan bencana terkoordinasi terarah dan terpadu, hadirlah BPBD. Sebuah Badan yang berfungsi sebagai komando dan pelaksana dalam penanggulangan bencana di Kota Batu.
“Kita sudah melakukan kegiatan dari 2012 sampai sekarang untuk menangguhkan masyarakat. Kami juga ingin menangguhkan usaha di kota Batu,” imbuhnya.
Materi yang diberikan pada peserta, datang dari Pemadam Kebakaran Batu, BPBD Batu, dan Palang Merah Indonesia (PMI). BPBD Batu, akan mengangkat peran strategis BPBD dalam pencegahan dan mitigasi bencana. PMI akan memberikan pelatihan tentang pertolongan hidup dasar. Dan Pemadam Kebakaran Batu, seputar penanganan terhadap bahaya kebakaran.
“Hari terakhir, akan ada Simulasi penanganan musibah gempa,” pungkasnya. (ws3/mzm)
Baca juga:
- DPKH Kabupaten Malang Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Jelang Kurban
- Kenaikan Isa Almasih Serta Libur Panjang Polres Malang Amankan 67 Gereja dan Lokasi Tempat Keramaian
- Polisi Temukan Pelanggaran Plat Nomor dan Kelalaian Berkendara Kasus Christiano Tarigan
- 253.421 Peserta Lolos UTBK SNBT 2025, Berikut 10 Kampus dengan Pendaftar Terbanyak
- Nelayan Hilang di Laut Polagan Pamekasan Ditemukan Meninggal oleh Tim SAR Gabungan