Malang, SERU.co.id – Meningkatnya kasus kekerasan perempuan dan anak hingga 60 kasus tiap tahunnya di Kota Malang, berdasarkan data 2021. Memicu Woman Crisis Centre (WCC) Kota Malang bersama Dinas Sosial (Dinsos) membentuk satgas perlindungan di Kelurahan Lowokwaru, dimana cukup rentan terjadi kekerasan. Harapannya, WCC-Dinsos lebih mudah menjangkau korban perempuan dan anak, hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) masing-masing.
Adanya satgas perlindungan, maka ibu dan anak yang mengalami kekerasan tidak perlu jauh-jauh mendatangi WCC, cukup satgas kecamatan atau satgas kota bisa menghandle. Dan ibu-ibu juga mempunyai kesadaran dan menyediakan dirinya untuk menangani kasus-kasus di daerah masing-masing.
“Seandainya masyarakat masih sungkan datang ke tingkat kelurahan, bisa disampaikan ke ibu-ibu PKK di tingkat RW, atau bisa ke dasawisma RT,” seru Ketua WCC Dian Mutiara Kota Malang, Sri Wahyuningsih.
Satgas perlindungan yang terbentuk akan diikutkan pelatihan, pendampingan, keparalegalan, dan bantuan hukum, sehingga kerjasama dengan kelurahan seperti ini dilakukan secara periodik. Peran serta negara pada kasus yang dialami perempuan dan anak, juga perlu ditingkatkan, salah satunya dengan pembentukan satgas ini.
“Jadi tinggal mempertemukan dan menyadarkan, negara harus hadir pada saat perempuan dan anak mengalami permasalahan. Termasuk Kekerasan Seksual (KB) atau Kekerasan Berbasis Gender (KBG), yang akhir-akhir ini jumlahnya meningkat,” tambah Wahyu.
Wanita anggota Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Jawa Timur ini menjelaskan, permasalahan tidak vulgar kepada kekerasan saja, tapi juga masalah berkaitan dengan sosial kesehatan pendidikan. Seperti anak kesulitan belajar, belajar online atau anak mengalami bullying, tidak hanya ketika luring tapi juga melakukannya secara daring.
Disebutkannya, draft pembentukan satgas sudah dapat pengarahan, control konkret dari Kementerian Perempuan dan Anak, kini sudah sesuai dengan standar pembentukan perundang-undangan. Dirinya berharap, kegiatan seperti ini akan diikuti juga oleh kelurahan yang lain. Sehingga satgas menjadi ujung tombak mengatasi permasalahan perempuan dan anak di lingkup lebih kecil.
“Identitas diri, nama, umur, pendidikan, hubungan dengan pelaku, apa itu harus ditulis dalam satu berita acara. Mungkin dalam waktu dekat saya akan juga menginisiasi agar di Gading Kasri (Kelurahan) juga akan dilakukan pertemuan seperti itu untuk mempersiapkan embrio Satgas PPA,” harapnya.
Dijumpai di lokasi yang sama, analis kebijakan muda Dinas Sosial (Dinsos) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Malang, Miswardani menginginkan, semua kelurahan membentuk satgas. Dikarenakan kekerasan perempuan dan anak meningkat tiap tahunnya, sehingga pihaknya membantu korban yang mendapat kekerasan baik perempuan maupun anak.
“Ini baru sosialisasi, masalahnya di tingkat Kota Malang belum terbentuk. Tapi sudah keluar surat dari Provinsi untuk membentuk satgas. Sementara kasus penelantaran, tahun ini dalam dua bulan saja sudah 36 kasus,” papar Wiswardani.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Lowokwaru, Hariadi Budi mengungkapkan, masyarakatnya lebih banyak kalangan menengah ke bawah, rentan terjadi kekerasan. Dirinya juga sering mendapatkan laporan dari RT, bahkan menurunkan Bintara Pemuda Desa (Babinsa) mengatasi konflik tersebut.
“Apalagi dengan sekarang banyaknya anak muda yang ngopi sampai pagi, ortu pegel.
Kalau laporan rata-rata masyarakat tidak pernah lapor, tapi kami mesti dilapori sama pak RT,” ungkapnya.
Hariadi Budi mengharap atensi dari masyarakat sehingga ada pencerahan, dengan harapan masyarakat tanggap dan ada keinginan untuk pembentukan satgas. Gayung bersambut karena ada orang-orang yang punya waktu dan peduli pada kekerasan.
“Saya ingin pak RW PKK tanggap, merespon kalau sudah ada itu mereka akan memberikan masukan kepada kami. Kami sudah memfasilitasi ruangan tapi banyak yang gak ditempati. Sulit masyarakat kalau tidak ada keinginan sendiri untuk itu,” tandasnya. (ws4/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja